Dorong Belajar Mengajar Virtual yang Kreatif untuk Siswa di Indonesia Timur
Edukator dan Fisikawan Yohanes Surya meyakini bahwa tidak ada anak yang bodoh.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edukator dan Fisikawan Yohanes Surya meyakini bahwa tidak ada anak yang bodoh.
Yang ada adalah anak-anak yang belum mendapat kesempatan yang baik dari metode-metode guru yang benar.
Hal ini dikatakan Yohanes Surya saat webinar yang bertajuk Majulah Tenaga Pendidik Indonesia Timur” yang diinisiasi BCA belum lama ini.
Webinar ini dihadiri sekitar 5.000 tenaga pendidik dari sekitar 800 sekolah di Wilayah Indonesia Timur.
Hadir sebagai narasumber, Yohanes Surya menyampaikan materi mengenai Transformasi Pendidikan Indonesia Timur dan Dr. Luciana, M.Ed dengan materi ‘’Menciptakan Pembelajaran Adaptif dan Berdampak.
Baca juga: KPAI Ingatkan Pentingnya Pemenuhan Pendidikan untuk Anak Penyandang Disabilitas
Keyakinan yang dimiliki Yohanes Surya ini bukannya tanpa alasan.
Belasan tahun silam dirinya perlu ke wilayah terpencil di Tolikara Papua dan saat bertemu Bupati, ia minta anak-anak yang dikenal paling bodoh untuk diberikan ilmu matematika.
Yohanes lantas mengambil acak siswa SD yang disodorkan kepadanya hingga memperoleh 27 anak yang memiliki kemampuan kurang untuk dilatih Matematika.
"Mereka (anak Papua) sama sekali tak bisa menghitung 2+2 dan 3+2 dan saya katakan menyiapkan mereka menjadi juara olimpiade Matematika dan berhasil," katanya.
Untuk memancing anak-anak suka berhitung, diakui Yohanes tidak mudah. Namun, ada kiat dan cara tersendiri untuk menarik minat anak mau belajar sains yakni metode Gasing (Gampang, asyik dan menyenangkan).
"Dengan cara Gasing tidak ada alasan mereka tidak mampu atau tidak mengerti. Kalau pelajarannya jadi mudah, maka anak akan asyik belajar," katanya.
Yohanes memang menitikberatkan pada pembelajaran berhitung saat menggembleng anak didiknya.
"Sebab berhitung merupakan modal dasar bagi seseorang untuk menguasai bidang sains lainnya seperti matematika," katanya.