Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah yang Dimaksud dengan Kewajiban? Jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD Pembelajaran 3

Berikut pembahasan jawaban Buku Tematik tema 6 kelas 6: tentang Menuju Masyarakat Sejahtera Halaman 14, 15, 16, 17, dan 19.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apakah yang Dimaksud dengan Kewajiban? Jawaban Buku Tematik Tema 6 Kelas 6 SD Pembelajaran 3
Shutterstock
Ilustrasi - Berikut pembahasan jawaban Buku Tematik tema 6 kelas 6: tentang Menuju Masyarakat Sejahtera Halaman 14, 15, 16, 17, dan 19. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut jawaban dari pertanyaan 'Apakah yang dimaksud dengan Kewajiban?' pada buku tematik kelas 6 tema 6: Subtema 1, halaman 14, 15, 16, 17, dan 19.

Buku Tematik Tema 6 untuk kelas 6 SD/MI ini, mengangkat judul mengenai Menuju Masyarakat Sejahtera.

Materi buku kelas 6 tema 6 berjudul ' Masyarakat Peduli Lingkungan' ini terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Pada materi kali ini kamu akan diajak untuk mempelajari mengenai bagaimana berkehidupan di masyarakat.

Para siswa akan diberi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan peduli lingkungan.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan materi pembelajaran 3 mengenai kepedulian lingkungan.

ilustrasi Belajar dari Rumah
ilustrasi Belajar dari Rumah (Freepik)

Kunci Jawaban Halaman 14

Berita Rekomendasi

Amatilah gambar pada buku tematik. Kemudian, tuliskan hasil pengamatanmu mengenai gambar pada kolom berikut!

Jawaban:

Pada buku terlihat warga yang sedang berada di lingkungan tersebut memberlakukan aturan khusus yaitu menetapkan pukul 18.30-21.00 sebagai waktu belajar.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka memahami betul tentang hak pendidikan bagi seluruh warganya terutama bagi pelajar.

Ayo Berdiskusi

Pada halaman 15, disajikan beberapa soal yang harus teman-teman selesaikan.

Kunci Jawaban Halaman 15

Bersama seorang temanmu, diskusikan tentang hal berikut!

1. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban?

Jawaban:

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Apa kewajibanmu sebagai seorang siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahmu?

Jawaban:

Kewajiban pelajar adalah belajar, menghormati orang tua dan guru, mengerjakan tugas sekolah, menjaga kebersihan, membantu orang tua, dan menaati peraturan sekolah.

3. Bagaimanakah sikapmu terhadap kewajiban yang kamu miliki?

Jawaban:

Sikap saya adalah menerimanya dengan rasa tanggung jawab.

4. Mengapa kamu harus bersikap seperti jawabanmu pada soal nomor 3?

Jawaban:

Saya harus bersikap seperti itu, karena dibalik kewajiban yang saya lakukan, saya juga mendapatkan hak baik di rumah dan di sekolah. Sehingga dengan melaksanakan kewajiban, hak dan kewajiban menjadi seimbang.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 95 96 99 100 101 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 35 38 39 41 43 44 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 61 62 63 64 65 66 Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 20 21 23 24 Keadaan Cuaca

Soal dan Jawaban TVRI 23 Juli 2020 Tugas SD Kelas 1-3 dan Kelas 4-6 SD Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)
ilustrasi Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Ayo Berlatih

Pada halaman 16 sampai terdapat sebuah tabel yang harus diisi. Teman-teman diminta menuliskan upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan.

Kunci Jawaban Halaman 16-19

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan? Tuliskan dalam tabel berikut! 

Jawaban:

Upaya utuk mengisi kemerdekaan adalah:

1. rajin beribadah sesuai agama masing-masing.

2. Mengikuti upacara bendera dengan sikap khidmat.

3. Ikut dalam acara perlombaan di lingkungan tempat tinggal.

4. Rajin membantu pekerjaan orangtua di rumah.

5. Rajin membersihkan rumah.

6. Berdoa untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

7. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

8. Membaca biografi para pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

9. Berkunjung ke museum dan mmonumen bersejarah.

10. Menonton film-film Indonesia yang menceritakan tentang kisah perjuangan para pahlawan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Ayo Membaca

Pada halaman 17 hingga 19, disajikan sebuah teks yang harus teman-teman baca.

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat penduduk di Pulau Jawa. Kondisi tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke sekolah bersama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Setiap akhir minggu anak-anak Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi anak-anak yang menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para pahlawan telah meraih kemerdekaan dengan semangat perjuangan tinggi. Dalam meraih kemerdekaan, para pejuang tidak memandang per-bedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Oleh sebab itu, semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur, menunjukkan kepada kita tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di mulai sejak pemerintahan Orde Baru pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi. Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak dari negara.
Saat ini latar belakang kehidupan warga di Kampung Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah melakukan pernikahan antarsuku. Bagi warga Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung sekitarnya, misalnya Kampung Kibay. Penduduk asli Kibay terdiri atas 121 kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan dan hasil pertanian. Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan penebang kayu, tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret Kampung Kibay memberi gambaran kepada kita tentang mata pencaharian sebagian besar penduduk asli Papua dan para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua. Apabila terjadi peristiwa yang menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan tetapi, sebelumnya mereka harus menyelesaikan masalah tersebut melalui paguyuban adat. Jika ada kerusuhan di Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di Kampung Wonorejo dan Kampung Kibay juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang berasal dari Jawa. Para perempuan Jawa mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue dari bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang yang sudah ditebang. Berkat pengetahuan dari perempuan Jawa, kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang lezat.

Penduduk asli Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.

Oleh: Nirwasita

Diolah dari: http://www.kompasiana.com/spiritofpapua/migrasi-dan-perempuan-dalam-keragaman-kampung-wonorejo_56990c2ff67e61f40a27f392

Ayo Berlatih

Pada halaman 19, teman-teman diminta menjawab pertanyaan yang disajikan.

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan!

1. Apa judul bacaan di atas?

Jawaban:

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?

Jawaban:

Kampung rukun.

3. Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?

Jawaban:

Meski warga Kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya, mereka mampu hidup rukun. Selain itu, warga Kampung Wonorejo juga mampu hidup berdampingan dengan warga Kampung Kibay dalam kerukunan, toleransi, gotong royong, dan kedamaian.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menuliskan pada kolom tersedia!

1. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan?

Jawaban:

Dalam memaknai kemerdekaan, saya lebih semangat dalam belajar, mengikuti lomba yang diadakan di lingkungan tempat tinggal, dan menjaga kerukunan antar sesama.

2. Bagaimana pelaksanaan kewajibanmu sebagai warga masyarakat?

Jawaban:

Pelaksanaannya saya akan selalu berusaha melaksanakan kewajiban sebagai warga masyarakat seperti menghormati tetangga, menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga kerukunan dengan tetangga.

*) Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas