Meski Tanpa Bantuan Gubernur, Peringatan Hari Bahasa Ibu di Jabar Secara Kolosal
Berbagai acara menyambut Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) digelar, 21 Februari 2021 secara kolosal. Ada ribuan peserta terlibat.
Editor: Willem Jonata
Pentingnya eksistensi bahasa daerah secara resmi diakomodir oleh UNESCO, yaitu melalui kebijakan penetapan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, yang mulai disahkan pada tahun 1999.
Puncak acara akan diselenggarakan pada tanggal 21 Februari bertepatan dengan Perayaaan Hari Bahasa Ibu Internasional dan penyelenggaraan Selebrasi Digitalisasi Aksara Sunda secara daring yang akan dihadiri secara virtual dari perwakilan UNESCO.
"Puncak acara yang ditayangkan di media daring ini diharapkan menjangkau kaum milenial yang akrab dengan internet.
Tujuan acara menyebarkan dan mengembangkan bahasa dan aksara Sunda di alam digital dapat tercapai," ujar Dadan Sutisna.
Yudho Giri Sucahyo, ketua PANDI mengatakan, acara kali ini PANDI menawarkan konsep greenscreen, kental dengan nuansa virtual agar lebih elegan dan terlihat berbeda.
“Persiapan sejauh ini sudah hampir rampung, semua stakeholder terlibat dan ikut mendukung proses digitalisasi aksara sunda dan peringatan hari bahasa ibu. Kita akan buat acara ini terlihat megah dan berbeda dan tentunya dalam proses produksinya nanti tetap mengikuti protokol kesehatan,” pungkas Yudho. (cep)
Rinican lomba
1. Lomba Vidéo Maca Sajak Piala Ajip Rosidi: 296 orang
2. Lomba Website Maké Kontén Aksara Sunda: 67 orang
3. Olimpiadeu Basa Sunda Tingkat SMA/SMK/MA: 2.236 orang
4. Olimpiadeu Basa Sunda Tingkat SMP/MTs: 847 orang
5. Pasanggiri Filmisasi Sastra Sunda: 33 orang
6. Pasanggiri Nadoman Sunda: 210 orang
7. Pasanggiri Ngarang Naskah Sisindiran: 115 orang
8. Pasanggiri Tarucing Cakra Basa Sunda dina Internét: 1.073 orang
9. Saémbara Ngarang Carpon keur Guru Basa Sunda: 64 orang
10. Tafsir Sajak Sunda dina Kanvas: 23 orang
11. Simposium Nasional Bahasa Daerah: 2.500 orang
Total: 7.464 orang