Kemendikbud: Pemberdayaan Desa Bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar
Mahasiswa harus memiliki rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Aris Junaidi mengatakan pengembangan masyarakat desa di era industri 4.0 merupakan implementasi kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Pemberdayaaan masyarakat desa, menurut Aris, adalah bagian dari pengembangan soft skills dan hard skills mahasiswa.
“Ini merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka yaitu kebijakan desa yaitu pemberdayaan desa atau membangun desa, ini sangat penting sekali dan mempunyai tujuan yang sangat baik untuk mahasiswa," ujar Aris melalui keterangan tertulis, Selasa (23/2/2020).
Menurut Aris, mahasiswa harus memiliki rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa.
Langkah ini dilakukan agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Baca juga: Bansos Lembaga Pendidikan Keagamaan di Tasikmalaya Diduga Disunat Hingga 50 Persen
Aris mengatakan pembelajaran perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa.
Selain itu juga harus mampu membangkitkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kedua dimensi keterampilan tersebut.
"Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa," ucap Aris.
Kemendikbud menyelenggarakan Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) Tahun 2021. Dalam program itu, mahasiswa diberikan kesempatan untuk terjun membangun desa.
Pengusul PHP2D adalah kelompok mahasiswa aktif program sarjana berbagai disiplin yang tergabung di dalam organisasi kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun Lembaga Eksekutif Mahasiswa dan disetujui oleh pimpinan perguruan tinggi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.