Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 14 15 16 17 18 19 20 21 Subtema 1 Pembelajaran 2

Berikut ini soal dan jawaban Buku Tematik Kelas IV SD/MI Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 2 halaman 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan 21.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 14 15 16 17 18 19 20 21 Subtema 1 Pembelajaran 2
Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 SD
Lagu Yamko Rambe Yamko. Berikut ini soal dan jawaban Buku Tematik Kelas IV SD/MI Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 2 halaman 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan 21. 

Hongke hongke hongke riro hongke jombe jombe riro.

Kamu dapat pula mengetuk tempo lagu yang dinyanyikan.

Rasakan bila tempo lagu itu dipercepat.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 Halaman 115 116 117 118 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 3

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 96 97 98 99 100 Buku Tematik: Gerhana Matahari

Apa makna yang terkandung dari lagu ”Yamko Rambe Yamko”?

Jawab:

Lagu Yamko Rambe Yamko merupakan lagu yang bertemakan peperangan.

Lagu ini menceritakan tentang pertikaian yang terjadi di dalam negeri.

Berita Rekomendasi

Pelantun lagu ingin menjadi pahlawan yang rela berkorban sampai mati untuk mempertahankan negara Indonesia dari penjajah.

Edo bernyanyi lagu ”Yamko Rambe Yamko” dengan penuh semangat dan percaya diri.

Tidak disangka setelah semua teman-teman bernyanyi, Ibu Guru bercerita mengenai cerita rakyat Papua.

Edo merasa bangga karena lingkungantempat tinggal keluarga besarnya kaya budaya.

Ada lagu daerah dan juga cerita rakyat.

Berikut cerita yang disampaikan Ibu Guru.

Kunci jawaban halaman 16

Ayo Membaca

Bacalah cerita rakyat berikut.

Kasuari dan Dara Makota

Kasuari memiliki badan besar dan sayap lebar. Dia mampu terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buahyang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayap- nya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian, Kasuari tidak memedulikannya.

Lama-kemalaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah-buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.

”Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Makota.

”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis.

”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya.

Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanyatanya dalam hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang besar?

Dara Makota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Makota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.

Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kamu menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari.

Dara Makota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota.

Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Makota menyusulnya.

Saat asyik menoleh, tiba-tiba... BRAAK.... Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepakngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.

Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi.

Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka.

Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.

Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.

Pada Pembelajaran 1 telah dijelaskan bahwa cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan cerita fiksi.

Cerita yang diceritakan Ibu Guru di atas juga merupakan cerita fiksi. Ayo, melakukan kegiatan berikut.

Kunci jawaban halaman 17

Ayo Berlatih

Siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita tersebut? Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Kemudian, ceritakan secara lisan cerita tersebut di depan teman-temandan gurumu.

Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat, cerpen, dan novel. Adapun jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.

Ayo Berdiskusi

Carilah informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi berikut!

a. Cerita jenaka adalah ........................................................................
............................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................
b. Mite adalah ...........................................................................................
................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................
c. Fabel adalah ..........................................................................................
................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................
d. Legenda adalah ....................................................................................
................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................
e. Saga adalah ..........................................................................................
................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................
f. Cerpen adalah .......................................................................................
................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
................................................................................................................

g. Novel adalah .........................................................................................
.................................................................................................................
Contoh: ..................................................................................................
.................................................................................................................

Jawab:

Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya sebagai berikut.

1. Cerita rakyat

Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.

a. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.

Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.

b. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.

Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari Bambu

c. Fabel

Dilansir bobo.gird.id, fabel merupakan salah satu contoh cerita fiksi

Fabel merupakan jenis dongeng yang menceritakan kehidupan binatang.

Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.

d. Legenda adalah Legenda adalah dongeng yang menceritakan tentang asal-usul suatu tempat, seperti wilayah, daerah, atau tempat yang jadi objek wisata.

Contoh: Terjadinya Tangkuban Perahu dan Malinkundang.

e. Saga adalah Saga atau sage merupakan cerita atau kisah lama yang menceritakan tentang kepahlawanan dan keberanian tokoh dalam cerita.

Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.

2. Cerpen

Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek.

Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar.

3. Novel

Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh.

Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Kunci jawaban halaman 18-19

Ayo Berlatih

Bacalah kembali cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota. .

Kemudian, identifikasilah jenis cerita fiksi tersebut.

Jenis cerita fiksi Kasuari dan Mara Makota adalah ..................................................................

Penjelasan: ...............................................................................................................................

Jenis cerita fiksi Asal Mula Telaga Warna adalah ....................................................................

Penjelasan: ...............................................................................................................................

Jawab:

Cerita Kasuari dan Dara Makota merupakan cerita rakyat berjenis fabel.

Alasannya, tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita adalah binatang, yaitu burung.

Burung-burung itu diceritakan hidup, bersosialisasi, dan dapat berbicara layaknya manusia.

Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota termasuk jenis cerita rakyat.

Cerita Asal Mula Telaga Warna merupakan cerita rakyat berjenis legenda.

Alasannya, isi cerita tersebut mengisahkan asal mula terjadinya suatu tempat, yaitu Telaga Warna.

---------------

Kasuari dan Dara Mahota dalam cerita di depan memiliki sayap untuk terbang.

Dengan terbang, mereka dapat menuju tempat tertentu.

Demikian juga dengan manusia.

Manusia seringkali menggunakan saranatranspotasi, seperti sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat, dan kapal untuk menuju tempat tertentu.

Pulang sekolah Edo mengendarai sepeda.

Di jalan cukup ramai, Edo mengurangi kekuatan saat mengayuh sepedanya.

Laju sepeda menjadi lambat.

Di jalan lengang, Edo menambah kekuatan saat mengayuh sepeda. Laju sepeda menjadi cepat.

Kekuatan mengayuh memengaruhi laju sepeda.

Saat Edo mengurangi kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah mengurangi gaya. Sepeda pun bergerak lambat atau pelan.

Sebaliknya, saat Edo menambah kekuatan dalam mengayuh sepeda, Edo telah menambah gaya. Sepeda pun bergerak cepat.

Dengan demikian, gaya berpengaruh terhadap gerak benda.

Apa kamu masih ingat tentang gaya dan gerak?

Ayo Mencoba

Lakukan percobaan di bawah ini secara berpasangan.

Mendorong Meja Sendiri dan Bersama Teman

Tujuan : mengetahui perubahan gerak akibat gaya

Alat : meja

Langkah kegiatan

1. Letakkan meja di tempat cukup luas.

2. Doronglah meja secara sendiri dengan kekuatan penuh. Perhatikan gerakan meja. Apa yang kamu rasakan?

3. Kemudian, doronglah meja bersama temanmu. Gunakan kekuatan penuh seperti saat mendorong sendirian. Perhatikan gerakan meja. Apa yang kamu rasakan?

Kunci jawaban halaman 20 - 21

Ayo Menulis

Tulislah hasil percobaanmu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa perbedaan yang kamu rasakan saat mendorong meja sendiri dan berdua?

Jawab:

Meja yang didorong sendiri menggunakan kekuatan penuh dengan meja didorong dengan dua orang anak dengan kekuatan penuh berbeda.

Jumlah gaya yang diperoleh meja yang didorong dua anak dua kali lebih besar dibandingkan jumlah gaya pada meja yang didorong satu anak.

2. Bagaimana pergerakan meja saat didorong sendiri dan berdua?

Jawab:

Gerakan meja yang didorong dua anak menjadi lebih cepat.

Sebaliknya, gerakan meja yang didorong satu anak menjadi lambat.

3. Apa kesimpulanmu dari percobaan ini?

Jawab:

Kesimpulannya ialah pemberian gaya berpengaruh terhadap kecepatan gerak benda.

Ayo Renungkan

Apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawab:

- Menyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko” dengan tempo atau kecepatan dan tinggi rendah nada.

- Mencari informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi.

- Menentukan Jenis cerita fiksi “Kasuari dan Mara Makota” dan Asal Mula Telaga Warna.

Apa yang harus kamu perhatikan saat menyanyi?

Jawab:

Hal yang perlu di perhatikan adalah tempo dan tinggi rendah nada.

Apakah pengaruh gaya terhadap gerak benda?

Jawab:

Pengaruh gaya terhadap gerak benda antara lain:

- Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat

- Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak

- Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah

Kerja Sama dengan Orang Tua

Bertanyalah kepada orang tuamu tentang lagu daerah di lingkungan tempat tinggalmu. Apa saja lagu daerahmu?

Kemudian, pilih satu lagu daerahmu. Mintalah orang tuamu untuk menyanyikannya.  Tuliskan syair lagu yang dinyanyikan orang tuamu.

*DISCLAIMER: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Jawaban dapat berbeda sesuai pendapat dan tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, TribunPontianak.co.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas