Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Kelas 2 SD Tema 7 Halaman 170 171 172 Subtema 4: Kebersamaan di Tempat Wisata

Kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 4 pembelajaran 1 halaman 170, 171, dan 172 buku tematik mengenai Kebersamaan di Tempat Wisata.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kunci Jawaban Kelas 2 SD Tema 7 Halaman 170 171 172 Subtema 4: Kebersamaan di Tempat Wisata
tangkap layar buku tematik 7 kelas 2 SD
Kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 4 pembelajaran 1 halaman 170, 171, dan 172 buku tematik mengenai Kebersamaan di Tempat Wisata. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 4 pembelajaran 1 halaman 170, 171, dan 172 buku tematik mengenai Kebersamaan di Tempat Wisata.

Sejumlah soal ada dalam buku Tema 7 Subtema 4 Pembelajaran 1 Kelas 2 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 halaman 166 sampai 174.

Ada empat subtema dalam buku tematik Kelas 2 SD Tema 7 yang berjudul Kebersamaan.

Masuk pada subtema 4, siswa kelas 2 SD akan belajar mengenai Kebersamaan di Tempat Wisata.

Ada beberapa pembelajaran yang bisa dikerjakan siswa kelas 2 SD/MI dalam buku tematik tema 7 subtema 4.

Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 4 pembelajaran 1 halaman 170, 171, dan 172 buku tematik mengenai Kebersamaan di Tempat Wisata:

Ayo Mengamati (Halaman 166-169)

Berita Rekomendasi

Asal Usul Kota Surabaya

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa.

Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi, namun belum pernah ada yang menang ataupun yang kalah. Akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.

Sura : "Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya."

Buaya : "Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?"

Sura : "Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu barkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut!"

Buaya : "Baik, aku setujui gagasanmu itu!"

Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada lagi perkelahian antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.

Namun pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari, Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat Hiu Sura melanggar janjinya.

Buaya : "Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?"

Sura : "Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair. Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku adalah penguasa di air?"

Buaya : "Apa? Sungai itu tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!"

Sura : "Tidak bisa! Aku kan tidak pernah bilang kalau di air itu hanya air laut, tetapi juga air sungai"

Buaya : "Kau sengaja mencari gara-gara, Sura."

Sura : "Tidak! kukira alasanku cukup kuat dan aku memang di pihak yang benar!"

Buaya : "Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebodoh yang kau kira!"

Sura : "Aku tidak peduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!"

Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat.

Buaya mendapat gigitan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membengkok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus, lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.

Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Surabaya, yaitu gambar "ikan sura dan buaya".

Ayo Membaca (Halaman 170)

Ayo membaca teks dongeng "Asal Usul Kota Surabaya" di atas!

Ayo Berlatih (Halaman 170-171)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah!

1. Mengapa Sura dan Buaya selalu bertengkar?

Jawaban: Sura dan Buaya selalu bertengkar karena mereka berebut mangsa dan tidak ada yang menang atau kalah.

2. Bagaimana cara mereka menyelesaikan perselisihan mereka?

Jawaban: Sura dan Buaya membagi daerah kekuasaan menjadi dua.

Sura berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air.

Sementara Buaya barkuasa di daratan dan harus mencari mangsa yang berada di daratan.

3. Mengapa Buaya sangat marah kepada Sura setelah perjanjian mereka?

Jawaban: Buaya sangat marah kepada Sura karena melanggar perjanjian di antara mereka.

Diam-diam, Sura mencari mangsa di sungai.

4. Kisah Sura dan Buaya sering dikaitkan dengan asal usul kota …

Jawaban: Kisah Sura dan Buaya sering dikaitkan dengan asal usul Kota Surabaya.

5. Bagaimana pendapatmu agar kita bisa hidup bersama?

Jawaban: Agar bisa hidup bersama, kita harus rukun dengan sesama, tidak berbohong, dan menghargai teman.

Hiu Sura dan Buaya sepakat membagi dua wilayah.

Bagian laut wilayah Sura, darat wilayah Buaya.

()

Wilayah Buaya adalah setengah bagian, dilambangkan 1/2.

Wilayah Hiu Sura adalah setengah bagian, dilambangkan 1/2.

Ayo Berlatih (Halaman 172)

Nyatakan gambar yang diarsir di bawah dalam pecahan!

()

Jawaban:

()

Pasangkanlah gambar dengan pecahan yang sesuai!

()

Jawaban:

()

Setiap siswa harus mengenal makhluk lain.

Siti melihat banyak hewan di kebun binatang.

Setiap siswa harus menyayangi hewan.

Hari ini siswa mengerjakan tugas secara berkelompok.

Setiap kelompok harus bekerja sama.

Tugasnya adalah membuat prakarya dengan bahan alami.

Sebelum membuat prakarya, setiap kelompok menyiapkan bahan.

Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah liat dan pewarna.

Siswa membeli bahan dari pasar.

Ayo Berkreasi (Halaman 173)

Buatlah kreasi buaya dari tanah liat!

Alat dan Bahan

- Tanah liat secukupnya

- Pelumas (minyak goreng)

- Cat

- Alas (tripleks dan lain-lain)

- Air

Langkah Membuat

- Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.

- Ambil tanah liat secukupnya.

- Lenturkan tanah liat di tripleks agar lentur dan mudah dibentuk.

- Lumuri degan minyak goreng supaya tidak lengket.

- Bentuk bagian-bagian buaya seperti gambar 1-7.

- Rapikan dengan tangan dan lumasi minyak goreng agar tidak lengket.

- Jemur selama 1-2 hari supaya tidak pecah-pecah.

- Ampelas permukaannya supaya halus.

- Cat sesuai keinginan dan keringkan.

Disclaimer:

- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Berita lain terkait Buku Tematik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas