Minta Kemendikbud Investigasi, Muhadjir Ikut Heran KH Hasyim Asy'ari Tidak Masuk Kamus Sejarah
Kamus Sejarah Jilid I disusun oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud saat Muhadjir masih menjadi Mendikbud.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku heran sosok pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari tidak masuk dalam Kamus Sejarah Jilid I.
Kamus Sejarah Jilid I disusun oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbud saat Muhadjir masih menjadi Mendikbud.
"Saya juga heran bagaimana tokoh besar sekaliber beliau bisa terlewatkan dalam kamus sejarah," ucap Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Fraksi PPP Sesalkan dan Protes Hilangnya Nama Kiai Hasyim Asyari dari Kamus Sejarah
Muhadjir mendorong Kemendikbud membentuk tim investigasi untuk mencari kejelasan masalah ini.
Menurutnya, investigasi perlu dilakukan agar tidak terjadi fitnah terkait dengan hilangnya sosok KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Jilid I.
Baca juga: Sambangi PBNU, Nadiem Minta Maaf soal Tidak Masuknya KH Hasyim Asyari dalam Kamus Sejarah
"Sebaiknya Kemendibud membentuk tim investigasi. Toh meskipun Direktorat Sejarah sudah tidak ada kan orang orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya. Dan tidak jadi sumber fitnah," tutur Muhadjir.
Pada masa kepemimpinannya, Muhadjir mengaku telah menerbitkan buku biografi Hadrotusy Syeikh KH Hasyim Asy’ari, dalam rangka memperingati 109 tahun Kebangkitan Nasional. Tim penyusunnya dipimpin oleh sejarawan NU, KH Agus Sunyoto.