Prof DR Setyani Dwi Lestari ME Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Budi Luhur
DProf Setyani menyebut, tuntutan kebutuhan era sekarang ini mengarah digital karena e-commerce mendorong dan merubah proses transaksi ekonomi
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Program Magister Manajemen Universitas Budi Luhur, Prof Dr Setyani Dwi Lestari ME resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap bidang Ilmu Manajemen secara hybird (offline dan online) bertempat di Graha Mahardika Bujana, Jakarta, hari ini, Rabu, 2 Juni 2021.
Prof Setyani menjadi guru besar wanita pertama di Universitas Budi Luhur dan diharapkan menginspirasi para dosen untuk bisa menjadi Guru Besar.
Acara pengkuhan guru besar dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Moedjiono, M.Sc, Ketua Senat Universitas Budi Luhur dan Dr. Rusdiyanta, M.Si., Sekretaris Senat Universitas Budi Luhur bersama Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc, MM dan para deputi dan dekan Fakultas Universitas Budi Luhur.
Dalam orasi pengukuhan, Prof Setyani membawakan makalah berjudul E-commerce Berdasarkan Knowladge Manajemen Inovasi Dengan Sebagai Landasan Organisasi Resilien yang Kuat di Masa Covid-19.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Terkejut Diberi Data Perokok Muda di Indonesia
Prof Setyani menggaris bawahi tuntutan kebutuhan era sekarang ini mengarah digital karena e-commerce mendorong dan merubah proses transaksi ekonomi masyarakat.
"Perkembangan era saat ini mengarah digital demi memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat yang sangat luas.
Era digital ini tidak terlepas e-commerce yang mana menjadi kumpulan media yang menghubungkan individu dengan perusahaan untuk melakuakan transaksi pertukaran barang dan pertukaran informasi. Sehingga menjadi solusi bertahan di era saat ini," paparnya.
Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc, MM, bangga atas pencapaian Prof Setyani yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen. Ia mengaku mengenainya sejak menjadi dosen di tahun 1984.
"Sebuah kebanggaan bagi kami yang menghasilkan profesor yang saya kenali beliau tahun 84.
Baca juga: Waketum MUI Kritik Posisi Penting di Perusahaan BUMN: Penunjukannya Terkesan Bernuansa Balas Budi
Saya masih asisten dosen, beliau waktu itu masih muda, dosen muda disangka mahasiswa karena kecil mungil.
Sudah banyak karya beliau yang sudah dihasilkan," ujarnya.
Dengan bertambahnya profesor diharapkan Budi Luhur semakin maju dan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Dengan bertambahnya profesor ini, semakin memajukan Budi Luhur secara visi dari kulalitas, visi dari kuantitas.