Inovasi Podcast Library untuk Menarik Budaya Literasi Siswa
Budaya literasi siswa dapat diterapkan lewat podcast, siswa akan lebih tertarik, terkesan, dan termotivasi meski tidak sedang membaca di perpustakaan.
Editor: Fitriana Andriyani
Berdasarkan beberapa masalah di atas, perpustakaan sekolah SD Negeri 1 Jagong ingin menunjukan eksitensinya dalam memberikan pelayanan kepada siswanya meskipun dalam situasi di masa pandemi covid-19.
Perpustakaan akan mengahdirkan sebuah konsep layanan podcast library.
Podcast yaitu berkas digital berupa audio yang pendengarnya diharuskan untuk mengunduh terlebih dahulu untuk bisa mendengarkan audio tersebut. Podcast ini adalah audio non-streaming, sehingga sangat berbeda dengan radio.
Podcast ini telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendengarkan berita, ilmu pengetahuan, dan sharing ilmu pengetahuan yang bersifat dapat diulang.
Podcast ini bisa menjadi ladang investasi berbiaya rendah, karena tidak memerlukan stasiun radio.
Pendengar juga memiliki kesempatan untuk dapat memilih mengunduh topik yang sesuai dengan selera.
Podcast sudah ada sejak 2005, tetapi mulai banyak yang menggunakan pada 2007.
Podcast berasal dari kata “iPod” dan “Broadcasting”. Ini sejenis rekaman audio.
Namun, pengguna dapat memperoleh audio podcast melalui cara berlangganan, men-download, dan mendengarkan.
Ada yang mengatakan bahwa podcast itu mirip radio.
Namun, itu berbeda. Podcast berupa rekaman. Tidak ada atau jarang ada iklan di dalamnya.
Selain itu, podcast menawarkan banyak pilihan. Bisa ratusan ribu tema, sedangkan radio terbatas.
Podcast dapat diakses setiap waktu, sementara itu radio terbatas dalam hal waktu.
Adapun langkah penggunaan podcast library dalam budaya literasi siswa yaitu, pertama pasang aplikasi podcast.