Nadiem Ungkap Pertanyaan Jokowi Soal Prodi Kampus yang Belum Alami Perubahan
Arahan Jokowi untuk membuat prodi baru merupakan sebuah tantangan berat namun itu merupakan cara menghadirkan lulusan yang memiliki kompetens
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan dirinya bertekad untuk menciptakan program studi (prodi) baru di perguruan tinggi.
Menurutnya, prodi di perguruan tinggi harus mengalami perkembangan melalui kolaborasi dengan industri dan perguruan tinggi lain.
"Kita pun ingin prodi-prodi kita, terminologinya pernikahan masal pak presiden, menikah dengan industri, menikah dengan kampus-kampus lain, untuk menciptakan permutasi-permutasi prodi yang masa depan," ujar Nadiem dalam dialog bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara yang disiarkan channel Youtube Kemendikbud RI, Selasa (15/6/2021).
Nadiem mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo mengenai prodi baru.
Dirinya mengaku pernah ditanyai Jokowi soal prodi di perguruan tinggi yang belum mengalami perubahan.
Baca juga: Kemendikbud: Jangan Sampai Memilih Prodi Hanya Ingin Masuk Kampusnya Saja
Menurut Jokowi, prodi di perguruan tinggi masih sama, sementara dunia industri telah mengalami sejumlah perubahan.
"Sesuai arahan Pak Presiden, saya ingat dulu Pak Presiden bilang kok prodinya sama-sama lagi, padahal industrinya telah berubah ya," ungkap Nadiem.
Menurut Nadiem, arahan dari Jokowi merupakan sebuah tantangan berat namun itu merupakan cara menghadirkan lulusan yang memiliki kompetensi.
Kolaborasi dalam berkarya, menurut Nadiem, adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas.
"Bagaimana dia akan mempelajari kolaborasi kalau dia tidak belajar, berkarya sebagai tim, bagaimana dia mau mengerti kreativitas atau kewirausahaan kalau dia tidak mengerjakan sesuatu di dalam dunia nyata," pungkas Nadiem.
Kemendikbudristek, kata Nadiem, telah menghadirkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk mendorong terjadinya kolaborasi.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar prodinya dan di luar kampus selama tiga semester.
Mahasiswa Indonesia bisa melakukan magang di industri kelas dunia. Bahkan bisa menjadi tenaga pengajar untuk membantu para guru di SD maupun di SMP.
Serta ikut program pertukaran dengan mahasiswa dari daerah atau pulau lain di Indonesia, bahkan di benua lain.
Kemendikbudristek juga memiliki program Kampus Merdeka vokasi yang menghadirkan dua transformasi utama pendidikan tinggi vokasi yaitu program SMK-D2 jalur cepat dan peningkatan program studi D3 menjadi sarjana terapan D4.