Belajar Online Picu Learning Loss, Guru Seharusnya Bisa Bikin Materi Belajar Inovatif dan Interaktif
Fenomena learning loss berawal dari kebiasaan guru yang selalu mengajar secara offline, namun tidak siap mengalami situasi seperti saat ini
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diterapkannya sistem belajar online sebagai strategi dari metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi virus corona (Covid-19) berpotensi menimbulkan penurunan kompetensi belajar (learning loss) pada siswa.
Lalu apa yang sebenarnya menjadi penyebab learning loss ini ?
CEO platform belajar online 'Pahamify', Syarif Rousyan Fikri mengatakan, fenomena learning loss berawal dari kebiasaan guru yang selalu mengajar secara offline, namun tidak siap saat mengalami situasi seperti saat ini yang mewajibkan mereka harus kreatif dalam membuat konten materi pelajaran berbasis daring (online).
"Secara sederhana,sebenarnya secara logika, ini adalah tadinya pertemuan tatap muka, sekarang jadi daring. Guru-guru biasa mengajar dengan offline, bahan ajarnya offline, biasa di papan tulis, bisa langsung komunikasi dengan siswa. Nah tiba-tiba tidak ada (belajar offline), guru-guru juga tidak punya konten konten secara online yang berkualitas," ujar Fikri, dalam virtual press conference bertajuk 'Sekolah Bareng Pahamify', Jumat (16/7/2021) sore.
Baca juga: Efek Pandemi, Teknologi Digital Siap Dukung Sistem Pembelajaran Hybrid di Sekolah
Menurutnya, learning loss ini merupakan dampak dari suatu perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan biasanya orang yang mengalaminya tidak memiliki persiapan.
Baca juga: Selama PPKM Darurat, Belajar Online Lewat Program Ini Bisa Jadi Alternatif Bagi Siswa dan Guru
"Learning loss ini adalah suatu efek ya," kata Fikri.
Dijelaskan, untuk menyiapkan konten pembelajaran menarik secara online, tentunya para guru harus membuat rancangan materi yang menarik secara visual, sehingga diperlukan pula proses desain dan editing.
Ini yang dianggap bukan merupakan hal yang sederhana bagi mereka yang terbiasa mengajar secara offline di sekolah.
Baca juga: Cara Pakai Aplikasi Zoom untuk Rapat dan Belajar Online, Beserta Cara Download Aplikasi Zoom
"Karena kalau mereka harus membuat sendiri, itu harus memikirkan juga untuk editingnya, merancang materinya, semua itu perlu didesain," jelas Fikri.
Dia kembali menjelaskan bahwa dalam proses mengajar, baik secara offline maupun online, diperlukan desain pembelajaran (instructional design).
Hal ini dianggap perlu karena proses merancang, mengembangkan dan menyampaikan pembelajaran secara efektif sangat penting untuk tetap menjaga agar tidak terjadinya learning loss pada siswa.
Terkait desain pembelajaran untuk metode belajar online, tentunya memerlukan konten yang kreatif, inovatif serta interaktif, agar para siswa dapat menerima materi pelajaran secara optimal.
"Kalau menurut instructional design, desain pembelajaran ya, kalau mediumnya berbeda, itu perlu didesain secara berbeda," papar Fikri.
Dia menegaskan, para siswa yang datang ke sekolah, sebenarnya tidak hanya untuk mendapatkan ilmu yang diajarkan oleh guru mereka.
Baca juga: Imbas PJJ, Peserta Didik Butuh 9 Tahun Kejar Ketertinggalan
Namun juga interaksi sosialnya yang dapat terjalin antara mereka, guru dan teman-teman.
"Orang datang ke sekolah tidak hanya soal ilmu yang diajarkan gurunya, tidak hanya interaksi dengan gurunya, tapi juga interaksi sesama teman," tutur Fikri.
Fikri menyebut inovasi yang dilakukan para guru saat menerapkan sistem belajar online dianggap dapat mengurangi potensi siswa mengalami learning loss selama masa pandemi ini.
"Dengan adanya inovasi ( belajar online) kita bisa mengurangi si learning loss tadi," pungkas Fikri.