Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Perlu Literasi dan Pembekalan Digital untuk Saring Informasi Palsu

Pandangan ini mengemuka dalam acara The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM)

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Masyarakat Perlu Literasi dan Pembekalan Digital untuk Saring Informasi Palsu
IST
Dekan FISIP UMJ Evi Satispi di The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi digital yang begitu cepat di sektor industri hingga dunia pendidikan membuat banyak pihak harus cepat beradaptasi dan menciptakan kolaborasi baru sebagai upaya mengatasi tantangan di depan mata.

Hal itu ditandai dengan penyebaran informasi yang berlangsung cepat melalui media sosial dan internet.

Di sisi lain, belum semua warga masyarakat memilliki keterampilan digital yang memadai dalam menyikapi derasnya arus informasi yang beredar, termasuk kebiasaan selalu berpikir kritis.

Hal demikian membuat informasi palsu atau hoaks, pencemaran nama baik dan pelanggaran hukum lainnya kerap muncul terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Pandangan ini mengemuka dalam acara The 1st International Conference On Research in Communication and Media (ICORCOM) yang digelar Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Baca juga: Waspada Panggilan dan Pesan Hoaks Beredar soal Vaksinasi, Lindungi Data Diri

Konferensi internasional virtual yang mengambil tema Today's Global Transformation in Communication and Media Studies, tersebut berlangsung selama dua hari mulai Rabu (25/8/2021) dan (26/8/2021).

Baca juga: Diduga Bocor! Aplikasi eHAC Milik Pemerintah Dilaporkan Ekspos Lebih dari 1 Juta Data Pribadi

Berita Rekomendasi

Sejumlah pakar media, akademisi dan peserta asal Indonesia, Malaysia, Singapore, India, Philippina, Cina, Slovakia dan Sudan, termasuk dari Universitas Muhammadiyah Jakarta hadir pada acara tersebut.

Beberapa pakar media nasional dan mancanegara yang menjadi pembicara di kegiatan ini adalah Mira Tayyiba ST MSEE, staf ahli Sekjen Kominfo, Jack Qui Linchuan.

Baca juga: Marak Informasi Tak Benar, Gunakan Layanan Konsultasi Gratis Serba-serbi Covid-19 Anti Hoaks Ini

Media studies Digital Hunaities and Research Director National University of Singapore (NUS), Dr Kirti Dang Longani, Integrated Marketing Communication Ajeeknya DY patil University India.

Kemudian, Prof. Madya Dr sabarian Mohamed Salleh Young people and Media University Kebangsaan Malaysia, Prof Arminda v Santiago PhD Media and digital Cinema in Southeast Asia College of Mass Communication, University of Phillipines.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ma'mun Murod menyatakan, lembaga kajian komunikasi harus siap menghadapi perubahan ini dengan menyajikan kurikulum pendidikan yang mampu menjawab tantangan. Khususnya yang dibutuhkan industri maupun masyarakat saat ini.

Dia mengungkapkan, ICORCOM merupakan konferensi tingkat internasional pertama yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Komunikasi UMJ, terdiri atas empat rangkaian kegiatan yaitu Seminar, Call for Paper, Workshop dan beragam perlombaan di bidang ilmu komunikasi.

"Seminar mempertemukan kalangan akademisi dan praktisi dunia media guna membahas perkembangan terakhir media massa dan komunikasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan keduanya," kata Ma'mun Murod.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas