Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Digitalisasi Layanan Pendidikan Butuh Kesadaran, Keinginan dan Komitmen Bertransformasi

Terkadang keinginan untuk bertransformasi digital harus terhenti begitu mengetahui ternyata digitalisasi membutuhkan biaya yang cukup tinggi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Digitalisasi Layanan Pendidikan Butuh Kesadaran, Keinginan dan Komitmen Bertransformasi
Tribunnews/Herudin
Siswa SD mengikuti masa pengenalan sekolah secara daring di rumahnya di Jakarta, Senin (12/7/2021). Hari pertama sekolah tahun ajaran baru di Jakarta masih dilakukan secara daring seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna menghindari penyebaran Covid-19. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digitalisasi pendidikan merupakan persoalan yang selalu mendapat perhatian serius dari publik, apalagi dalam kondisi yang masih tidak menentu saat ini.

Pandemik yang berjalan hampir 2 tahun belakangan mengharuskan dunia pendidikan merubah sistem pelayanan pendidikan yang ada di internal lembaga pendidikan, mulai dari sistem pelayanan publik, sistem akademik dan pembelajaran.

Bahkan sampai dengan perubahan pengelolaan sistem pendidikan ditingkat yang lebih tinggi secara keseluruhan seperti pengelolaan sistem keuangan, kepegawaian, budgeting dan manajemen asset.

Syarif Hidayat, CEO Pintro mengatakan, digitalisasi layanan pendidikan bukan perkara mudah dan murah, karena bukan saja dibutuhkan kesadaran, keinginan serta komitmen untuk bertransformasi digital yang kuat dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik dari semua elemen pendidikan.

Baca juga: Institusi Pendidikan harus Memiliki Komitmen Lahirkan Generasi Muda yang Berkompeten dan Mendunia

"Terkadang keinginan untuk bertransformasi digital harus terhenti begitu mengetahui ternyata digitalisasi membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan sangat kompleks dalam prosesnya mulai dari proses design, development, sosialisasi dan implementasi sistem," katanya, Jumat (10/9/2021).

Melihat hal ini akhirnya banyak lembaga pendidikan mengambil jalan pintas memilih menggunakan beberapa platform aplikasi yang banyak tersedia di dunia maya.

Secara jangka pendek hal ini mungkin cukup membantu mengatasi kendala dalam proses belajar mengajar atau pengelolaan pelayanan pendidikan, namun hal ini bukan nya tidak menimbulkan masalah kedepan.

BERITA TERKAIT

Platform yang tersedia biasanya memiliki beberapa karakteristik mulai non customize artinya lembaga pendidikan harus mengikuti aturan main di sistem platform tersebut.

Kedua, sistem partial dan non integrated dimana sistem yang disediakan biasanya terpisah-pisah tidak secara holistic mendukung end to end layanan pendidikan.

"Biasanya non personalized tidak bisa disesuaikan dengan brand dari lembaga pendidikan sendiri (cobrand atau whitelabel) padahal branding merupakan faktor yang sangat penting buat pengembangan lembaga pendidikan itu sendiri," katanya.

Melihat 2 (dua) kendala dalam proses transformasi digital tadi yaitu pembiayaan dan penyediaan platform pendidikan menjadi kunci sukses proses transformasi digital pendidikan, Pintro melihat bahwa untuk mengatasi hal ini tidak bisa di atasi sendiri, butuh partners yang tentunya juga berkepentingan terhadap dunia pendidikan yaitu dunia perbankan.

Pintro memandang bank yang awalnya hanya berurusan dengan sistem pembayaran, kini diharapkan bisa memberikan layanan lebih bukan sebatas memberikan pembiayaan keuangan ke dunia pendidikan namun juga bisa mengambil moment saat ini dalam meningkatkan jumlah pengguna baru dan peningkatan trafik transaksi keuangan.

Kini harapan lembaga pendidikan dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan telah terbuka lebar atas terselenggaranya penandatanganan kerjasama antara Pintro dengan Bank Mega Syariah baru baru ini.

Baca juga: Perluas Jangkauan Pelanggan, IPTV Pacu Digitalisasi dan Aplikasi Mobile

"Pintro bersama Bank Mega Syariah mewujudkan komitme bekerjasama dalam membawa kebaikan untuk dunia pendidikan secara nasional dan tentunya memberikan solusi digitalisasi pendidikan melalui program "EduBerkah," katanya.

Nantinya kerjasama yang dibangun bukan hanya mengintegrasikan sistem pendidikan dengan sistem perbankan saja, akan tetapi diharapkan dapat mengintegrasikan juga dengan 30 unit bisnis dibawah naungan CT Corp yang bergerak di bidang retail, e-commerce dan hospitality lainnya secara nasional.

Segala bentuk layanan digital pendidikan dengan fitur end to end yang bisa di customize akan diberikan untuk lembaga pendidikan dalam upaya mendukung dan berperan aktif mewujudkan pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Diharapkan dengan banyaknya permasalahan yang dialami oleh setiap lembaga pendidikan, fitur layanan pendidikan dari "EduBerkah" dapat menjadi solusi dalam menjalankan kegiatan pendidikan sehari-hari.

Layanan Eduberkah sendiri dapat diakses 24/7, implementasi super mudah, terintegrasi & terotomasi, diharapkan akan memberikan berbagai kemudahan bagi lembaga pendidikan tanpa perlu takut akan persyaratan yang ribet untuk bisa bergabung dalam program ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas