Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Bagian dari Paru-paru Manusia, Fungsi, hingga Tips Jaga Kesehatan Paru-paru

Artikel ini membahas bagian dari paru-paru manusia, fungsi paru-paru, dan tips menjaga kesehatan paru-paru.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Mengenal Bagian dari Paru-paru Manusia, Fungsi, hingga Tips Jaga Kesehatan Paru-paru
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Olahraga rutin dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru. 

TRIBUNNEWS.COM - Paru-paru merupakan organ pernapasan manusia yang berada di dalam rongga tulang rusuk kiri dan kanan.

Organ ini memiliki lobus atau gelambir.

Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir, sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir, dikutip dari kemdikbud.go.id.

Di dalam paru-paru, terdapat alveolus atau gelembung-gelembung kecil yang berjumlah lebih dari 300 juta buah.

Baca juga: Apa Itu Pasar? Berikut Pengertian, Fungsi, Macam-Macam, hingga Struktur

Baca juga: Pengertian Ekspor dan Impor, Lengkap dengan Manfaatnya bagi Indonesia

Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas.

Pleura berlapis 2 dan berisi cairan paru-paru.

Masing-masing bagian di dalam paru-paru memiliki fungsi berbeda.

Berita Rekomendasi

Untuk penjelasan selengkapnya, simak rangkuman bagian paru-paru beserta fungsinya berikut ini, bersumber dari gramedia.com.

Bagian-bagian dalam Organ Pernapasan Paru-paru

1. Pleura

Pleura adalah membran tipis dengan lapisan ganda yang melapisi bagian paru-paru.

Lapisan Pleura akan mengeluarkan cairan paru-paru.

Cairan tersebut disebut pleural fluid atau cairan serous.

Fungsi dari cairan serous yaitu sebagai pelumas di bagian dalam rongga paru-paru.

Hal itu bertujuan untuk menjaga paru-paru tidak teriritasi ketika mengembang dan berkontraksi saat melakukan proses pernapasan.

Pleura pada paru-paru terdiri dari dua lapisan.

Pertama, lapisan pleura dalam atau disebut visceral.

Kedua, lapisan luar atau disebut parietal.

Lapisan parietal adalah lapisan yang melapisi dinding dada.

Semestara itu, area yang berada di antara dua lapisan tersebut disebut dengan rongga pleura.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Pernapasan Manusia, Organ, Proses, dan Cara Memelihara Organ Pernapasan

2. Bronkus

Bagian selanjutnya adalah bronkus.

Bronkus disebut juga cabang batang tenggorokan yang berada setelah tenggorokan atau trakea, dan berada sebelum paru-paru.

Bagian ini merupakan saluran udara yang memiliki fungsi memastikan udara masuk dengan baik.

Udara tersebut kemudian masuk dari trakea menuju alveolus.

Bagian sistem pernapasan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri, sehingga tidak akan menimbulkan penyakit.

3. Bronkiolus

Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang tidak terdapat kelenjar atau tulang rawan di dalamnya.

Bagian ini merupakan bagian terkecil dari cabang paru-paru.

Bronkiolus berfungsi sebagai penyalur udara.

Selain itu, fungsi dari bronkiolus yang terdapat di paru-paru adalah untuk mengontrol jumlah udara.

Udara yang masuk dan keluar akan dikontrol ketika proses bernapas sedang berlangsung.

4. Alveoli

Alveoli adalah rongga cekung pada paru-paru yang dikelilingi oleh kapiler kecil.

Bagian alveoli ini berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Setelah oksigen diserap oleh paru-paru, darah akan mengalirkan karbon dioksida pada alveoli untuk dihembuskan keluar.

Pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida itu terjadi pada dinding alveoli dan kapiler yang tipis.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus

Fungsi Organ Pernapasan Paru-paru

1. Alat pernapasan

Fungsi paling utama dari paru-paru adalah sebagai alat pernapasan pada tubuh manusia.

Organ ini berfungsi membawa oksigen masuk ke dalam tubuh dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, paru-paru juga berfungsi mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh.

Proses pernapasan berlangsung cepat di dalam paru-paru.

2. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Alveoli, paru-paru mengalami pertukarang oksigen dan karbondioksida.

Proses pertukarang tersebut disebut dengan respirasi eksternal.

Pernapasan ini terjadi melalui jutaan kantong mikroskopik atau alveoli.

Proses pertukaran tersebut mengikat molekul hemoglobin dalam sel darah merah.

Kemudian, dipompa melalui aliran darah.

Sementara itu, karbon dioksida dari darah akan terdeoksigenasi berdifusi dari kapiler ke alveolus.

Selanjutnya, akan dikeluarkan melalui pernapasan.

3. Sebagai sekresi zat lainnya

Fungsi selanjutnya dari paru-paru adalah sekresi zat-zat yang ada pada tubuh.

Ekskresi adalah sebuah proses suatu pembuangan zat-zat sisa metabolisme serta racun yang ada di dalam tubuh manusia.

Zat-zat yang masuk ke dalam tubuh dapat diekskresikan melalui paru-paru.

Zat seperti alcohol, air dan agen farmakologis dapat diserap dengan baik kemudian dilakukan proses ekskresi.

Rata-rata air yang dihembuskan pada satu hari sebanyak satu liter air.

Gas anestesi seperti nitrous oxide dan eter bisa diserap dan juga dikeluarkan oleh paru-paru.

4. Sebagai organ metabolisme

Paru-paru termasuk ke dalam organ metabolisme.

Hal ini karena paru-paru terlibat dalam transformasi, sintesis penyimpanan, dan degradasi berbagai zat lainnya.

Termasuk fibrin, surfaktan paru, dan molekul-molekul lainnya.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem

5. Sebagai pelindung organ tubuh

Organ-organ tubuh yang dilindungi oleh paru-paru contohnya seperti hati.

Organ hati adalah organ yang terletak di bawah dua sisi paru-paru.

Ketika mengalami sebuah guncangan, maka organ hati akan terlindungi berkat paru-paru.

Organ tubuh lain yang mendapat perlindungan dari paru-paru adalah jantung.

Paru-paru dapat melindungi jantung.

Hal itu terjadi ketika jantung mengalami benturan.

Paru-paru akan berfungsi sebagai peredam kejut untuk jantung ketika jantung, ketika tubuh mengalami sebuah benturan.

6. Sebagai pelindung dari infeksi

Paru-paru jgua berfungsi sebagai organ pelindung dari infeksi atau disebut sebagai siliaris eskalator.

Infeksi yang masuk tersebut biasanya dibawa oleh udara ke dalam tubuh, seperti debu dan bakteri.

Lapisan lendir Bronkus yang berada di permukaan mukosa dari saluran pernapasan akan mengikat debu dan bakteri.

Hal tersebut karena bronkus memiliki lapisan yang terdiri dari berbagai jenis sel, yaitu sel yang bersilia atau beramput.

Sel ini juga memiliki lendir-lendir. Di dalam sel ini, bakteri-bakteri yang masuk akan terjebak sehingga tidak masuk ke dalam paru-paru.

7. Sebagai pengendali pH Darah

Paru-paru juga dapat berfungsi sebagai pengendali pH darah yang ada pada tubuh manusia.

Organi ini berpengaruh mengatur kadar asam dan basa yang ada di dalam darah manusia.

Jika ukuran pH darah manusia tidak seimbang, hal itu berdampak pada terganggunya kerja dari organ-organ tubuh manusia.

Namun, hal-hal seperti itu dapat diatasi oleh paru-paru.

Jika paru-paru berfungsi dan bekerja dengan benar, akan menjadikan pH darah menjadi normal.

pH darah yang normal pada tubuh manusia berkisar antara 7,35 sampai 7,45.

Namun, jika paru-paru tida berfungsi dengan baik akan terjadi alkalosis respiratorik dan asidosis respiratorik, yaitu ketika kondisi pH darah manusia tidak seimbang.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem

8. Penampungan darah

Paru-paru juga berfungsi sebagai tempat untuk menampung darah.

Jumlah darah yang ditampung di dalam paru-paru tidak menentu.

Hal tersebut karena menyesuaikan dengan kondisi dari tubuh manusia itu sendiri.

Fungsi paru-paru sebagai penampungan darah juga berguna ketika melakukan aktivitas yang berat.

Contohnya seperti sedang berolahraga.

Ketika sedang berolahraga, paru-paru akan membantu organ lainnya, seperti jantung.

Sehingga kerja jantung menjadi lebih efisien.

9. Proses penciptaan suara

Saluran pernapasan di area tenggorokan dapat menciptakan suara atau fonasi.

Selama proses pernapasan, udara akan mengalir dari paru-paru menuju laring atau “kotak suara”.

Ketika sedang berbicara, otot-otot yang ada di laring akan menggerakkan kartilago aritenoid yang mendorong pita suara secara bersama-sama.

Ketika pita suara didorong secara bersamaan, udara yang lewat di antara itu akan membuatnya menjadi bergetar.

Setelah itu akan tercipta suara.

10. Mendukung indera penciuman

Paru-paru juga mempengaruhi fungsi indera penciuman.

Proses penciuman bermula dari serat penciuman yang melapisi rongga hidung di dalam hidung.

Ketika udara masuk melalui rongga tersebut, beberapa bahan kimia yang ada di udara mengikat serta mengaktifkan reseptor sistem yaitu saraf yang ada pada silia.

Stimulus atau perangsang organisme ini akan mengirimkan sebuah sinyal ke otak.

Kemudian neuron akan mengambil sinyal dari rongga hidung tersebut.

Sinyal akan diambil melalui lubang yang ada di tulang ethmoid. Setelah itu akan menuju ke bulbus olfaktorius.

Baca juga: Materi Sekolah: Apa Itu Pubertas? Kapan Terjadinya hingga Tanda-tanda pada Laki-laki dan Perempuan

Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru

1. Tidak merokok

Merokok adalah penyebab yang utama dalam penyakit paru-paru.

Asap rokok yang masuk ke paru-paru dapat menyebabkan iritasi hingga memicu munculnya penyakit paru-paru.

Contoh penyakit paru-paru yaitu kanker paru-paru.

Bahaya asap rokok tidak hanya mengancam kesehatan perokok aktif, namun juga perokok pasif yang tidak sengaja menghirup asap rokok.

2. Perbanyak mencuci tangan

Cucilah tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

Rajin mencuci tangan dapat menghindari resiko terinfeksi bakteri dan virus yang dapat masuk ke tubuh dan paru-paru.

Mencuci tangan dapat dilakukan setiap saat, terutama sebelum makan, sesudah makan, dan sesudah buang air.

3. Menghindari polusi udara

Polusi udara dapat menyebabkan iritasi sampai menghancurkan jaringan pada paru-paru.

Bahkan, polusi udara pada tingkatan yang rendah juga bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Oleh karena itu, hindari polusi udara dan sebaiknya menggunakan masker ketika bepergian di jalan raya.

4. Rutin olahraga

Berolahraga secara rutin dapat meningkatkan kesehatan paru-paru.

Melakukan aktivitas fisik secara rutin membantu organ pernapasan bekerja lebih sehat dan teratur.

Lakukanlah secara rutin minimal 30 menit dalam satu hari.

Selain itu, olahraga akan membantu mengelola stres dan menjaga kestabilan emosi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas