Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Kejuaraan Debat Nasional Antarsekolah, Kemendikbudristek: Latih Siswa Berpikir Kritis

Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI)

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Gelar Kejuaraan Debat Nasional Antarsekolah, Kemendikbudristek: Latih Siswa Berpikir Kritis
HandOut/IST
Direktur SMA Kemendikbudristek Suhartono Arham saat memberikan sambutan pada pembukaan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menggelar Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC).

Plt. Kepala Puspresnas Kemendikbudristek Asep Sukmayadi mengatakan dua ajang ini mengaktualisasikan kemampuan siswa di bidang debat.

"Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris merupakan sarana melatih siswa untuk berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan satu kemampuan kompleks yang dibentuk dari berbagai aspek berpikir dan berkomunikasi," ujar Asep melalui keterangan tertulis, Selasa (5/10/2021).

Menurut Asep, melalui kerangka berpikir kritis ini seseorang diharapkan dapat memutuskan berdasarkan alasan alasan logis dan terstruktur.

Kemampuan berpikir kritis, menurut Asep, harus menjadi prioritas dalam pendidikan.

"Dengan kemampuan berpikir kritis seseorang dapat melihat sebuah permasalahan dengan lebih kompleks dan menerapkan pengetahuan dalam memutuskan dan memecahkan masalah," tutur Asep.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Direktur SMA Kemendikbudristek Suhartono Arham mengatakan metode debat yang terus diasah melalui kompetisi ini akan menajamkan proses berpikir kritis para siswa.

Baca juga: Hari Ini PTM se-Bali Dimulai, Sekolah Diminta Tidak Melakukan Pungutan Biaya Seragam

"Keahlian berpikir ini akan menghindarkan kita dari menghakimi suatu permasalahan secara sepihak sekaligus melatih pola pikir kita untuk menerima perbedaan pendapat, ini adalah salah satu contoh karakter kebhinnekaan global," ucap Suhartono.

Delegasi dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Kuala Lumpur Ribka Nevi Erika mengatakan berbagai persiapan dilakukannya untuk mengikuti lomba ini.

“Saya dan tim menjadikan latihan sebagai rutinitas, tetapi di samping itu kita juga membaca berita, nonton film dan latihan berfikir kritis,” ujar Ribka.

Seperti diketahui, LDBI dilaksanakan sejak tanggal 3-9 Oktober 2021 dengan peserta 3.207 siswa.

Sedangkan NSDC dilakukan secara pararel mulai tanggal 11-17 Oktober 2021 diikuti oleh 2.150 siswa dari 34 provinsi dan 7 SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri).

Baca juga: Kemendikbudristek: Humas jadi Kunci Keterlibatan Industri pada Pendidikan Vokasi

Tahun ini, SILN yang mengikuti LDBI dan NSDC tingkat provinsi yaitu SILN Singapura, Kinabalu dan Kuala Lumpur-Malaysia, Bangkok-Thailand, Cairo serta Riyadh dan Jeddah-Arab Saudi.

Siswa SILN yang lolos ke tingkat nasional berasal dari Kuala Lumpur, Riyadh dan Jeddah.

Dari seleksi tingkat provinsi, dipilih sebanyak 105 siswa untuk melanjutkan kompetisi setiap ajang, baik LDBI dan NSDC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas