Kiwi Challenge Tantang Siswa Bikin Ide Wirausaha di Bidang Teknologi Edukasi, Ini Persyaratannya
KIWI Challenge edisi tahun ini mengangkat tema Teknologi Pendidikan dan mengajak para siswa peserta kompetisi mengembangkan keterampilan mereka
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pulau Jawa ditantang membuat ide wirausaha kreatif di bidang teknologi edukasi di ajang Kiwi Challenge 2021.
Ajang ini digelar Education New Zealand (ENZ) bermitra dengan Kopi Tuli dan Sekolah Bisnis Universitas Canterbury (UC Business School).
Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia ini sengaja menyasar siswa SMA untuk mengasah talent mereka sebagai entrepreneur. Sementara, Kopi Tuli adalah sebuah bisnis sosial berupa kafe untuk memberdayakan para disabilitas, sekaligus menciptakan lingkungan yang inklusif untuk semua orang.
Sementara,UC Business School adalah salah satu institusi bisnis terkemuka di dunia, yang memegang tiga standar akreditasi tepercaya (triple crown).
KIWI Challenge edisi tahun ini mengangkat tema Teknologi Pendidikan dan mengajak para siswa peserta kompetisi mengembangkan keterampilan mereka untuk meningkatkan peluang mereka bekerja setelah lulus sekolah.
Baca juga: Pernah Miliki Tiga Istri Sekaligus, Kiwil Akui Mudah Membagi Hati dan Kasih Sayang Secara Adil
Siswa di Indonesia termasuk pengguna teknologi di sekolah yang tertinggi secara global, dengan lebih dari 40 persen dari mereka menggunakan ruang komputer.
Meski demikian, Indonesia masih memiliki tantangan dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas tinggi bagi para siswanya di tengah meningkatnya permintaan untuk teknologi pendidikan seiring pandemi yang masih berlangsung.
Tema kompetisi ini menyentuh permintaan tersebut dan bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dengan teknologi.
Juri kompetisi ini adalah Putri Santoso, salah satu Pendiri Kopi Tuli, bersama beberapa staf terpilih dari UC Business School, Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, bersama Diana Permana, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade and Enterprise (NZTE), akan menjadi juri kompetisi.
“Di kompetisi tahun ini kami mengalihkan fokus ke Teknologi Pendidikan karena ini adalah area di mana kami melihat adanya peningkatan ketertarikan di Indonesia, khususnya sejak pandemi dimulai," ujar Ben Burrowes, Direktur Regional Asia ENZ.
Baca juga: Teknologi Perkembangbiakan Tumbuhan: Hidroponik, Vertikultur dan Kultur Jaringan Tumbuhan
Lewat tantangan ini, pihaknya berharap dapat menghadirkan lebih banyak inovasi dan potensi untuk membantu meningkatkan kesempatan para siswa memasuki dunia kerja.
"Bersama-sama dengan UC Business School, kami yakin bahwa bimbingan mentor dan pengetahuan yang berkualitas akan dapat tersampaikan pada para peserta,” tambah Mr Burrowes.
Dr William Shannon, Direktur Internasionalisasi UC Business School, sangat berharap kompetisi ini mendapat sambutan antusias peserta.