Mengenal Pengrajin Cenderamata dari Barang Bekas dan Cara Mengolah Sampah
Berikut pembahasan mengenai pengrajin cenderamata dari barang-barang bekas dan cara mengolah sampah.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
![Mengenal Pengrajin Cenderamata dari Barang Bekas dan Cara Mengolah Sampah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mendaur-kain-perca-menjadi-kreasi-pot-bunga_20210930_234517.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pembahasan mengenai pengrajin cenderamata dari barang-barang bekas dan cara mengolah sampah.
Ada berbagai macam pekerjaan di masyarakat.
Ada pekerjaan yang menghasilkan barang dan ada pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan sesuatu barang yang bisa digunakan oleh orang lain.
Misalnya, pembuat makanan, petani, nelayan, peternak, dan pengrajin.
Baca juga: Mengenal Tanaman Teh dan Tanaman Bakau, Tanaman yang Bermanfaat untuk Menjaga Lingkungan
Kemudian, pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang pelayanannya bisa dinikmati oleh orang lain.
Pekerjaan ini tidak menghasilkan barang, misalnya guru, petugas kebersihan, dokter, tukang cukur rambut, polisi, dan sopir.
Salah satu pekerjaan yang sering dijumpai di sekitar adalah pengrajin cenderamata dari barang-barang bekas.
Berikut pembahasan mengenai pengrajin cenderamata dari barang-barang bekas dan cara mengolah sampah, dikutip dari Buku Siswa Kelas 4 Tema 4 Berbagai Pekerjaan:
Pengrajin cendera mata dari barang-barang bekas adalah salah satu pekerjaan yang juga menghasilkan barang.
Barang yang dihasilkan berupa cendera mata.
Tentu saja, pengrajin menggunakan barang-barang bekas untuk dibuat sebuah cendera mata.
Meskipun terbuat dari barang bekas, tetapi hasil cendera mata terlihat unik.
Contoh hasil cenderamata dari barang bekas adalah tempat tisu dan gantungan kunci.
![Sugito (68) menyelesaikan pembuatan miniatur Monas dari kertas bekas di Bank Sampah Tri Alam Lestari, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (7/6/2021). Dengan memanfaatkan limbah kertas bekas hasil setoran para nasabah di bank sampah Tri Alam Lestari yang dikelolanya menjadi berbagai macam kerajinan yang bernilai ekonomis diantaranya tempat tisu, lampu hias, wadah buah, tatakan gelas, wadah air mineral, dan miniatur Monas dengan harga jual Rp. 50 ribu hingga Rp. 500 ribu tergantung jenis dan ukuran. Tribunnews/Jeprima](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/melihat-pembuatan-miniatur-monas-berbahan-kertas-bekas_20210607_181820.jpg)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.