Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Perubahan Benda Akibat Perubahan Suhu dalam Kehidupan Sehari-hari, Simak Penjelasannya

Suhu menunjukkan derajat panas benda dan menunjukkan energi yang dimiliki suatu benda.Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Miftah
zoom-in Mengenal Perubahan Benda Akibat Perubahan Suhu dalam Kehidupan Sehari-hari, Simak Penjelasannya
dok. PT KAI Daop 1
Mengenal Perubahan Benda Akibat Perubahan Suhu dalam Kehidupan Sehari-hari. Selengkapnya dalam Artikel ini 

TRIBUNNEWS.COM - Suhu menunjukkan derajat panas benda dan menunjukkan energi yang dimiliki suatu benda.

Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.

Dikutip dari Buku Tematik Siswa SD/MI Kelas V Tema 6 Berjudul Panas dan Perpindahannya Halaman 52 (2017) oleh Diana Puspa, beberapa benda akan mengalami pemuaian.

Pemuaian panas merupakan perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena terkena kalor atau panas.

Tetapi sebaliknya, benda dapat mengalami penyusutan.

Penyusutan adalah perubahan suatu benda yang menjadi berkurangnya panjang, lebar, dan luas karena terkena suhu dingin.

Pemuaian dan penyusutan bisa terjadi pada logam, udara, dan air.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Suprastruktur dan Infrastruktur Politik: Berikut Pengertian, serta Macam-macamnya

Baca juga: Mengenal Ciri-ciri Makhluk Hidup: Mulai dari Bernapas hingga Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan

Berita Rekomendasi

Contoh Pemuaian dan Penyusutan Benda karena Perubahan Suhu

Berikut beberapa contoh pemuaian dan penyusutan benda karena perubahan suhu dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pemasangan Kaca Jendela

Tukang kayu selalu merancang ukuran bingkai jendela yang sedikit lebih lebar dari ukuran sebenarnya.

Hal ini dilakukan oleh tukang kayu dengan tujuan untuk memberikan ruang pemuaian bagi kaca saat terkena panas.

Jika bingkai jendela tidak diberi ruang pemuaian, maka ketika terkena panas akan mengakibatkan kaca menjadi retak atau bahkan pecah.

Selain itu, untuk menghindari keretakan kaca saat ada bunyi yang menggelar seperti ketika ada petir, atau bunyi keras lainnya.

2. Ban Sepeda Motor dan Mobil

Ilustrasi ban mobil
Ilustrasi ban mobil (IST)

Jika ban sepeda, ban sepeda motor, dan ban mobil, diisi udara terlalu banyak, maka ban akan mengeras dan menjadi tidak nyaman dikendarai.

Selain itu, mengisi udara terlalu penuh ke dalam ban sepeda atau mobil akan membahayakan pengemudinya.

Ban yang diisi terlalu banyak udara dapat meletus dan dapat mengakibatkan kecelakaan.

Hal ini disebabkan karena udara di dalam ban dapat menuai karena panas.

3. Kawat/kabel Listrik dan Telepon

Kawat atau kabel telepon dan listrik terlihat mengendur dan tidak tegang.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kawat atau kabel tidak putus pada malam hari ketika mengalami penyusutan dan tidak putus jika tertimpa pohon yang tumbang.

4. Pemuaian yang Terjadi pada Gelas Kaca

KERAMIK DALAM GELAS - Pengunjung mengamati tiga gelas kaca berisi keramik yang terapung di atas benda cair karya Theresia J Panjaitan pada pameran Secangkir Malam di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (9/1/2017). Pameran ini merupakan karya 14 mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung 2013 yang merupakan tugas akhir spesialisasi kriya tekstil, batik, dan keramik. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
KERAMIK DALAM GELAS 

Sebuah gelas kaca yang tiba-tiba pecah atau retak ketika dituangi air panas terjadi karena adanya pemuaian yang tidak merata pada bagian gelas.

Oleh karena itu, disarankan agar tidak menuangi gelas basah atau gelas dingin dengan air panas yang baru mendidih.

5. Pemuaian pada Sambungan Rel Kereta Api

Sambungan pada rel kereta api, dibuat ada celah antara dua batang dan rel.

Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang muai sehingga saat terkena panas, rel tersebut tidak melengkung.

Rel yang melengkung akan membahayakan gerbong kareta yang melewatinya.

6. Penggunaan Termomater

Termometer akan ditempelkan ke beberapa bagian tubuh seperti mulut dan ketiak.

Tujuannya adalah untuk mengukur suhu panas tubuh.

Setelah beberapa lama, cairan di dalam termometer akan naik karena terjadi pemuaian setelah pemuaian setelah mendapatkan panas dari tubuh.

Cairan akan berhenti pada angka tertentu untuk menunjukkan suhu tubuh.

Ketika termometer tidak digunakan, akan kembali turun karena mengalami penyusutan.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas