Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi Dilengkapi dengan Contohnya

Berikut penjelasan mengenai perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi dilengkapi dengan contohnya.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
zoom-in Mengenal Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi Dilengkapi dengan Contohnya
kelownanow.com
Ilustrasi - Berikut penjelasan mengenai perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi dilengkapi dengan contohnya. 

Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi.

Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara radiasi.

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium.

Perpindahan Kalor dari Matahari hingga ke Bumi Melalui Ruang Hampa
Perpindahan Kalor dari Matahari hingga ke Bumi Melalui Ruang Hampa (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Seseorang juga merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau saat duduk di dekat api unggun.

Udara merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas.

Namun, seseorang yang berada di samping api unggun dapat merasakan panas.

Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda.

Berita Rekomendasi

Perhatikan benda-benda yang diletakkan di ruangan bersuhu 30 derajat Celcius.

Besar kalor yang dipancarkan atau diserap benda ditunjukkan oleh banyaknya anak panah.

Benda yang Memiliki Kalor Memancarkan Radiasi Panas ke Sekitarnya
Benda yang Memiliki Kalor Memancarkan Radiasi Panas ke Sekitarnya (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Berdasarkan Gambar 4.25, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap radiasi kalor dari lingkungan.

Perhatikan benda-benda di ruangan yang bersuhu 30 derajat Celcius berikut.

Benda yang Bersuhu Rendah Menyerap Radiasi Panas dari Sekitarnya
Benda yang Bersuhu Rendah Menyerap Radiasi Panas dari Sekitarnya (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Berdasarkan Gambar 4.26, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Kemudian, saat menjemur dua kaos basah yang warnanya berbeda, seseorang akan mendapatkan bahwa kaos yang berwarna lebih gelap ternyata lebih cepat kering.

Amati gambar berikut untuk menyimpulkan pengaruh warna terhadap kalor yang dilepas atau diserap dari lingkungannya.

Warna Benda Menentukan Daya Pancar Radiasi
Warna Benda Menentukan Daya Pancar Radiasi (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Berdasarkan Gambar 4.27, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Peristiwa radiasi juga dimanfaatkan oleh hewan seperti buaya.

Untuk menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan radiasi panas matahari.

Kalor dari matahari diserap oleh buaya (dengan cara membuka mulutnya), sehingga suhu tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan mudah.

Termos dapat mencegah perpindahan kalor, baik secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.

Bagian-bagian pada Termos
Bagian-bagian pada Termos (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas