Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Memainkan Alat Musik Sasando Lengkap dengan Sejarah, Fungsi, Bentuk dan Jenisnya

Alat musik tradisional sasando dimainkan dengan cara dipetik namun berbeda dengan alat musik lainnya

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Miftah
zoom-in Cara Memainkan Alat Musik Sasando Lengkap dengan Sejarah, Fungsi, Bentuk dan Jenisnya
Kompas.com/Silvita Agmasari
Alat musik khas Rote, Nusa Tenggara Timur, Sasando. 

TRIBUNNEWS.COM - Alat musik tradisional Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Alat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik.

Tidak hanya cara memainkan alat musiknya, kamu juga bisa mengetahui sejarah, fungsi, bentuk, jenis, dan perkembangan alat musik tradional khas Pulau Rote dalam artikel ini.

Dikutip dari KBBI, sasando adalah alat musik petik dari Pulau Rote yang terdiri atas tabung bambu dengan rentangan beberapa dawai yang ditempatkan pada ruang resonansi yang terbuat dari daun lontar.

Baca juga: Mengenal Peribahasa: Pengertian Peribahasa, Jenis Peribahasa, dan Contoh-contohnya

Baca juga: Mengenal Wawasan Nusantara: Pengertian, Hakikat, Asas hingga Tujuannya

Sasando
Sasando (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)

Dikutip dari laman resmi Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur, alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jari ini tidak memiliki chord.

Sasando hampir mirip dengan alat musik tradisional lainnya seperti Kecapi atau Harpa.

Namun, sasando memiliki bentuk dan suara yang sangat khas.

Berita Rekomendasi

Cara memainkan sasando

Meski termasuk alat musik dimainkan dengan cara dipetik, namun sasando memiliki cara yang berbeda dengan alat musik petik lainnya.

Sasando biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan.

Tangan kanan berperan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass.

Untuk memainkan Sasando ini tentu tidak mudah, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik, sehingga menghasilkan nada yang pas dan merdu.

Selain itu keterampilan jari dalam memetik sangat diperlukan.

Hampir sama dengan alat musik Harpa, keterampilan dalam memetik dawai sangat mempengaruhi suara apalagi bila memainkan nada tempo cepat maka keterampilan tangan sangat diperlukan.

Bentuk sasando

Pada bagian utama Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus.

Bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai.

Pada bagian tengah bambu biasanya diberi senda (penyangga) di mana dawai direntangkan.

Senda ini digunakan untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda di setiap petikan dawai.

Sedangkan wadah untuk resonansi berupa anyaman daun lontar yang sering disebut haik.

Jenis sasando

Menurut perkembangannya, sasando dibagi menjadi dua tipe, yaitu tradisional dan elektrik.

Sasando tradisional merupakan bentuk Sasando aslinya dan dimainkan tanpa alat elektronik seperti amplifier.

Sedangkan sasando elektrik merupakan jenis Sasando yang bisa dimainkan dengan alat elektronik.

Biasanya, sasando elektrik dimainkan dalam panggung besar atau pertunjukan modern.

Berdasarkan suaranya, sasando juga dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya seperti Sasando engkel, Sasando dobel, Sasando gong dan Sasando biola.

Sasando engkel merupakan jenis Sasando yang memiliki 28 dawai.

Sasando dobel biasanya memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki lebih banyak jenis suara.

Untuk sasando gong, merupakan jenis sasando yang memiliki suara hampir menyerupai suara gong.

Sedangkan sasando biola memiliki suara hampir sama dengan suara biola.

Tentunya penggunaan setiap jenis sasando disesuaikan dengan keahlian setiap pemain dan kebutuhan pertunjukan.

Sasando
Sasando (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)

Fungsi dan makna sasando

Sasando termasuk salah satu alat musik yang memiliki suara bervariasi, sehingga dapat dimainkan dalam genre yang bervariasi seperti musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya yang bukan musik elektrik.

Dalam masyarakat Rote sendiri, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian, lagu, syair, dan acara hiburan lainnya.

Sejarah sasando

Ada beberapa versi cerita yang mengisahkan tentang awal mula sasando.

Salah satu cerita yang banyak berkembang di masyarakat adalah kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja.

Mengetahui Sangguana jatuh cinta kepada putrinya, sang Raja pun memberikan syarat untuk menerima Sangguana.

Sangguana diminta untuk membuat alat musik yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Berdasarkan mimpi yang dialami Sangguana, ia membuat alat musik yang disebut dengan Sasando dan diberikan kepada sang Raja.

Raja pun kagum dengan alat musik yang dibuat oleh Sangguana, dan kemudian Raja menikahkan putrinya dengan Sangguana.

Secara harfiah, nama Sasando berasal dari bahasa Rote, yaitu "Sasandu" yang berarti "bergetar atau berbunyi".

(Tribunnews.com/Fajar)

Artikel terkait materi sekolah lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas