Dampak Pencemaran Tanah dan Cara Penanggulangannya: Remediasi dan Bioremediasi
Berikut dampak pencemaran tanah dan cara penanggulangannya, yaitu dengan remediasi dan bioremediasi.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Sementara itu, pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya adalah, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur dan bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).
Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah.
Jamur tersebut dapat berperan langsung karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah.
Di sisi lain, jamur tersebut tidak dapat berperan langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain, seperti bakteri tertentu, jamur, dan sebagainya.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah