Mengenal Kegiatan Pokok Ekonomi: Meliputi Pengertian Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
Mengenal apa itu kegiatan pokok ekonomi: berikut pengertian produksi, distribusi, dan konsumsi
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Garudea Prabawati
b. Keadaan konsumen
jika konsumen yang menggunakan produk hasil produksi tersebar di wilayah tertentu, harus menggunakan jalur distribusi tidak langsung atau jalur panjang.
Saluran Distribusi
Kedua saluran distribusi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Saluran distribusi langsung
Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsennya dilakukan secara langsung ke konsumen.
Contohnya seorang petani menjual barang hasil pertaniannya secara langsung kepada konsumen atau dengan cara mendirikan warung pinggir jalan milik sendiri sehingga harganya lebih murah.
b. Saluran distribusi tidak langsung
Saluran distribusi tidak langsung adalah saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen dilakukan dengan terlebih dahulu melalui suatu lembaga distribusi seperti distributor, pedagang besar, agen, dan pedagang eceran.
3. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara perorangan maupun bersama-sama.
Pihak atau orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
Kegiatan konsumsi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu konsumsi barang dan konsumsi jasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dihubungkan dengan makanan dan minuman yang diperlukan dalam kegiatan tertentu.
Contohnya untuk menyelenggarakan kegiatan seminar biasa diadakan seksi konsumsi yang mengurus makanan dan minuman.
Tujuan Kegiatan Konsumsi
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap orang pasti tidak akan terlepas dari kegiatan konsumsi.
Dengan demikian, tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara langsung agar ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Setiap penggunaan barang yang bukan untuk tujuan konsumsi tidak dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya, kita membeli komputer tetapi untuk direntalkan kepada orang lain, maka itu bukan termasuk kegiatan dan barang konsumsi.
Akan tetapi, jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri, komputer tersebut merupakan barang konsumsi.
Kemudian, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap orang akan berusaha untuk mencapai kepuasan yang maksimal dan untuk mencapainya, maka setiap orang akan mencari kombinasi atau gabungan terbaik dari barang dan jasa yang akan dikonsumsinya.
Tingkat kepuasan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya berbeda-beda bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis kelamin, pendidikan, usia, dan pendapatannya.
Perbedaan pemenuhan kebutuhan konsumsi seseorang disebut pola perilaku konsumsi.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Konsumsi
Kegiatan menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya baik secara perorangan maupun bersama-sama dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut di yakni sebagai berikut:
a. Pendapatan
Pendapatan biasanya menjadi faktor yang menjadi ukuran kemampuan seseorang dalam mendapatkan berbagai kebutuhan hidupnya.
Artinya, semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin besar pula kemampuan orang tersebut untuk mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Harga barang
Harga barang biasanya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang.
Dalam hukum permintaan disebutkan bahwa harga dengan permintaan yang mencerminkan tingkat konsumsi seseorang berpengaruh secara negatif.
c. Kebiasaan dan gaya hidup
Kebiasaan dan gaya hidup seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi seseorang.
Contohnya, orang yang tinggal di kota dengan yang tinggal di pedesaan akan memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang berbeda sehingga tingkat konsumsinya pun akan mengalami perbedaan.
d. Selera
Faktor selera menentukan pilihan dan tingkat konsumsi seseorang.
Contohnya, Dian memiliki selera makan buah-buahan yang tinggi sehingga konsumsi atau permintaannya terhadap buah-buahan akan semakin tinggi pula, dan sebaliknya.
Baca juga: BI: Ekonomi Syariah Genjot PDB Hingga Rp 80 Triliun Per Tahun
(Tribunnews.com/Arkan)