Kemendikbudristek Bersama Industri Sinergikan Pendanaan SMK Pusat Keunggulan
Skema baru SMK PK ini meningkatkan antusiasme SMK untuk mengikuti program, terutama sekolah yang sudah memiliki kemitraan yang solid dengan industri.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengembangkan skema baru pada Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK).
Tahun ini, ratusan sekolah pengampu SMK PK tidak hanya memperoleh dana dari Kemendikbudristek, tetapi juga berkesempatan memperoleh investasi dari industri mencapai miliaran rupiah.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, skema ini disebut pemadanan dukungan yang merupakan lanjutan penguatan bagi SMK baik yang baru dan atau sudah mengikuti SMK PK sebelumnya.
Pada skema ini, industri akan terlibat secara intensif, yaitu bersama dengan SMK membuat proyek yang memberikan manfaat tidak hanya bagi pembelajaran di SMK, tetapi juga bagi industri.
“SMK yang dapat mengikuti SMK PK Skema Pemadanan Dukungan adalah SMK yang terpilih berdasarkan kurasi potensi dan kualitas kinerja oleh Kemendikbudristek,” ujar Wikan, (5/2).
Berdasarkan 901 SMK yang sudah dibina melalui Program SMK PK sejak tahun 2020, 80 persen di antaranya sudah berada dalam tingkatan baik dan baik sekali karena sudah memenuhi kriteria link and match.
Sedangkan berdasarkan hasil survei cepat SMK PK pada Oktober 2021, 52 persen sekolah pengampu SMK PK sudah melakukan pembelajaran project based learning dalam bentuk teaching factory dan 91 persen sudah memiliki instruktur atau praktisi industri mengajar di SMK PK.
“SMK yang sudah berada pada tahap inilah yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan skema pemadanan dukungan apabila tahun ini kembali mengikuti program SMK PK,” imbuh Wikan.
Adanya skema baru SMK PK ini kian meningkatkan antusiasme SMK untuk mengikuti program, terutama bagi sekolah yang sudah memiliki kemitraan yang solid dengan industri.
Berdasarkan data per 27 Januari 2022, sudah ada 4.253 SMK telah melakukan pendaftaran yang terdiri atas 894 pendaftar dari SMK PK lanjutan, dan 3.359 pendaftar dari SMK non-PK (SMK baru). Jumlah pendaftar ini diharapkan semakin meningkat sampai dengan batas penutupan pendaftaran SMK pada tanggal 6 Februari 2022.
Kemendikbudristek menyiapkan anggaran khusus untuk SMK PK Skema Pemadanan Dukungan kurang lebih sebesar Rp750 miliar. Nantinya, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis.
“SMK PK Skema Pemadanan Dukungan diharapkan mampu menjadi pemicu ekosistem baru perekonomian yang melibatkan pendidikan vokasi dalam business model industry,” terang pria yang pernah menjabat sebagai Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Selain memperoleh investasi dari industri dalam bentuk dana tunai dan in kind, pemangku SMK PK Skema Pemadanan Dukungan juga akan menerima sejumlah benefit, di antaranya mempercepat pencapaian profil pelajar Pancasila dan lulusan berstandar dunia kerja, meningkatkan hasil mutu pendidikan yang link and match dengan industri, meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi satuan pendidikan dan percepatan digitalisasi, memperoleh dukungan peningkatan sarana praktik siswa sesuai standar industri, serta memperoleh kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lainnya.
Sebagai upaya untuk menarik investasi dari industri, Kemendikbudristek telah mengenalkan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan kepada industri-industri potensial di Tanah Air.
Skema ini dipastikan juga akan memberikan benefit nyata bagi industri, seperti mendapatkan talenta yang kompeten, mengefisienkan pelatihan calon pegawai, mendukung supply chain industri, memperkuat citra perusahaan, mendapatkan subsidi proyek dari pemerintah, hingga memperoleh insentif tax deduction.
“Program ini akan menjadi mercusuar bagi terlaksananya link and match, juga sebagai bukti kehadiran SMK untuk menjawab tantangan dari dunia usaha dan dunia industri di tengah persaingan yang kian kompetitif. Kami harap SMK dan industri segera melakukan pendaftaran sesuai dengan lini masa yang sudah ditentukan oleh Kemendikbudristek,” tegas Wikan.
Pendaftaran SMK, baik sebagai SMK PK lanjutan atau pendaftar baru dibuka sampai tanggal 6 Februari 2022. Sementara industri yang ingin mengikuti program ini sudah bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran sampai tanggal 12 Februari 2022. Setelah itu, industri akan menentukan pilihan calon SMK PK yang akan menjadi mitranya.
Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Program SMK PK Tahun 2022 dapat diakses pada laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.(*)