Komisi X DPR Ajak Pelajar Jawab Tantangan Global Lewat Aplikasi Belajar Farmasi
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan pentingnya menjawab tantangan global melalui aplikasi belajar farmasi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan pentingnya menjawab tantangan global melalui aplikasi belajar farmasi, sekaligus untuk mendapatkan pendidikan karakter, satu di antaranya Obat Apps.
“Ada 10 keterampilan yang dibutuhkan oleh agen digital, diantaranya adalah critical thinking, negosiasi, kolaborasi, adaptasi, dan inovasi, yang dapat diperoleh dari pengalaman berorganisasi,” ujar Hetifah di acara seminar daring untuk memeriahkan Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM) ke-3.
Ia juga memberikan contoh gambaran kolaborasi keterampilan era digital dalam pengembangan strategi electronic health yang telah dilakukan beberapa negara di Eropa.
Dia mengatakan, strategi tersebut dapat memangkas mobilitas dan waktu pengguna untuk mengantre, begitu pula dengan sistem pembelian obat.
Baca juga: Stok Masih Banyak, GP Farmasi: Anggota Kami Mulai Ribut, Obat Covid-19 Ini Mau Dikemanakan?
“Transformasi tersebut dapat diterapkan dalam bidang kesehatan pasca COVID-19,” ucapnya.
Direktur STIKSAM Supomo menyampaikan, pihaknya sedang mengupayakan transformasi digital melalui pembelajaran, pelatihan soft skill bagi mahasiswa, dan juga penguatan SDM kampus dengan menggandeng OBAT Apps, aplikasi belajar farmasi besutan PT Obat Inovasi Indonesia.
Baca juga: Industri Farmasi Kanada Kembangkan Alat Pencegah Covid-19 Lewat Hidung
Pada kesempatan tersebut, Supomo memaparkan pencapaian hasil kerja sama dengan empat kampus mitra saat pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun.
“Melalui MoU Tri Dharma Perguruan Tinggi, kami bermitra dengan Obat Inovasi dan beberapa kampus seperti Stikes ISFI Banjarmasin, STIKES IKIFA Jakarta, Akademi Mitra Sehat, dan AFI Yogyakarta telah berhasil mengeluarkan output berupa artikel riset bersama,” ungkap Supomo.
Baca juga: 10 Mahasiswa UI dan ITB Pelajari Praktik Pengembangan Obat Perusahaan Farmasi Korea Selatan
Supomo juga mengungkapkan rencana Mobility Program bagi mahasisiwa yang akan diselenggarakan oleh Obat Inovasi dengan beberapa kampus mitra pada Februari mendatang.
Program tersebut didesain menyerupai program pertukaran mahasiswa ke berbagai kampus farmasi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia untuk mendukung program merdeka belajar.
“Dengan adanya kegiatan tersebut, semua civitas akademika kampus mitra juga turut bekerja sama, misalnya dosen sebagai narasumber, mempelajari manajemen perguruan tinggi, melakukan riset kolaboratif, serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.” tuturnya.
Hetifah juga berpesan agar anak muda sebagai talenta digital pada masa mendatang wajib untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Harapannya, agar menjadi pembelajar yang kuat dan mandiri. “Jika hal tersebut tercapai, maka kita akan menjadi swasembada pelayanan dasar seperti halnya kesehatan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.