Kurikulum Merdeka Jadi Opsi Baru, Apa Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Darurat?
Mendikbud RI, Nadiem Makarim menjelaskan 3 opsi kurikulum. Kurikulum Merdeka jadi opsi baru, apa perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Darurat.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Dua kegiatan tersebut memberikan pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan KM.
Sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari implementasi KM pada SP/SMK-PK dan dapat menjadi pembelajaran bagi satuan Pendidikan lainnya.
Baca juga: 45 Sekolah Ditutup, 563 Guru dan Siswa Positif Covid, PTM 50 Persen di Depok Jalan Terus
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel.
Menurut laman Kemendikbud, Kurikulum Merdeka berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid.
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Darurat untuk SMA/SMALB/MA
1. Kurikulum Darurat
Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Darurat memiliki beberapa perbedaan.
Jika dilihat dari struktur kurikulumnya, Kurikulum 2013 menggunakan Struktur Kurikulum SMA pada Kurikulum 2013.