Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara Sang Pandawa

Cerita Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara sang Pandawa. Gaman atau senjata Gatotkaca adalah Rompi Antakusuma.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Cerita Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara Sang Pandawa
Kemdikbud.go.id
Gatotkaca Satria dari Pringgadani. Simak cerita Gatotkaca, Putra Dewi Arimbi dan Raden Werkudara Sang Pandawa. 

TRIBUNNEWS.COM - Gatotkaca adalah tokoh wayang yang diceritakan memiliki kesaktian hebat.

Gatotkaca lahir dengan nama Jabang Tetuka, merupakan putra dari Dewi Arimbi dan Raden Werkudara.

Kesaktiannya berasal dari anugerah para dewa sejak Gatotkaca masih kecil.

Gaman atau senjata Gatotkaca adalah Rompi Antakusuma, Caping Basunandha, dan Aji-aji Narantaka.

Dikutip dari laman Kemdikbud, terdapat kumpulan cerita Gatotkaca dalam e-book yang berjudul Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah, yang disadur oleh Lustantini Septiningsih berdasarkan tulisan Muhammad Jaruki.

Baca juga: Gelorakan Cinta Budaya Nusantara, PDIP Gelar Wayang Semar Mbangun Kahyangan

Kelahiran Gatotkaca

Gatotkaca Satria dari Pringgadani (1)
Gatotkaca Satria dari Pringgadani (1) (Kemdikbud.go.id)

Dewi Arimbi, istri Raden Werkudara, melahirkan seorang bayi laki-laki.

Berita Rekomendasi

Keluarga kerajaan Pringgadani bergembira, terutama Raden Werkudara karena keinginannya untuk mempunyai seorang anak laki-laki terkabul.

Saat akan dilakukan pemotongan tali pusar, tali pusar bayi itu tidak mempan dipotong dengan pisau.

Prabu Sri Batara Kresna meminta Prabu Puntodewo agar memotongnya dengan pusaka andalan Pandawa.

Namun, pusaka itu juga tidak sanggup untuk memotongnya.

Prabu Sri Batara Kresna merasa penasaran. Ia menyuruh Raden Harjuna memotong tali pusar bayi itu dengan pusaka andalannya, namun juga gagal.

Raden Werkudara tanpa diperintah segera maju memotong tali pusar anaknya dengan pusaka kuku pancanaka, namun tetap gagal.

Setelah gagal berkali-kali, Prabu Sri Batara Kresna menggunakan kekuatannya untuk mengetahui penyebab tali pusar yang sukar dipotong itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas