Tangis Bahagia Bu Guru TK Zipora Yemima Saat Rumahnya di Tarakan Kaltara Disambangi Nadiem Makarim
Guru penggerak yang mengajar di TK Filadelfia, Tarakan Utara, Kalimantan Utara ini tidak menyangka kedatangan Nadiem.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Zipora Yemima Wati tak kuasa menahan tangis bahagia kala rumahnya kedatangan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Guru penggerak yang mengajar di TK Filadelfia, Tarakan Utara, Kalimantan Utara ini tidak menyangka kedatangan Nadiem.
"Terima kasih sudah mau mampir dan menginap, Mas Menteri," ucap Zipora.
Dalam kesempatan tersebut, Zipora berdiskusi dengan Nadiem.
Zipora kemudian memberikan contoh-contoh mengajar secara kreatif kepada Nadiem.
Cara-cara kreatif itu diakui Zipora didapatkannya dari Program Guru Penggerak Kemendikbudristek.
"Melalui program Guru Penggerak saya belajar bagaimana memberikan disiplin positif dan pembelajaran berdiferensiasi, di mana saya dapat memetakan kemampuan dan potensi setiap murid. Sehingga, saya tidak menyamaratakan cara saya mengajar," jelas Zipora.
Zipora yang asal Jawa Timur ini sudah dari kecil bercita-cita menjadi guru.
Ia bercerita kepada Nadiem bahwa mengajar di daerah terpencil inilah cita-citanya terwujud.
"Saya bersyukur cita-cita saya sebagai guru tercapai di Tarakan. Orang tua dari murid-murid saya sebagian tidak bersekolah," katanya.
"Jadi orang tua banyak yang tidak bisa membimbing anaknya belajar. Apalagi ketika harus belajar jarak jauh menggunakan teknologi. Disinilah tugas saya," jelas Zipora.
Dia mengaku sudah mulai membiasakan diri untuk berbagi apa yang sudah ia pelajari selama pendidikan Guru Penggerak.
Baca juga: Kemendikbudristek Harap Lebih Banyak Keterlibatan Publik pada Perancangan RUU Sisdiknas
Misalnya, ia memulai adanya pojok baca di kelasnya. Sekarang, setiap kelas ada pojok baca yang sangat diminati murid-murid.
Menanggapi Zipora, Nadiem bercanda dengan mengaku juga sebagai seorang 'guru TK', mengingat anak-anaknya yang masih usia dini.
"Itulah alasan kenapa Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka. Kita ingin guru punya kemerdekaan dalam mengajar. Merupakan hak guru untuk mengajar maju atau mundur, ketika tau bahwa ada murid yang lebih tertinggal dari murid lainnya," ucap Nadiem.
Sebelum Menteri Nadiem beristirahat malam di rumahnya, Zipora mengutarakan lagi kebahagiaannya dikunjungi Mendikbudristek.
"Semoga semua waktu dan kerja keras Mas Menteri semakin mendatangkan semangat bagi kami guru-guru di daerah terpencil. Mas Menteri sudah memberikan dukungan dan semangat bagi kami," tutur Ibu Zipora.