Prospek Kerja Lulusan Agroteknologi: Akademisi, Peneliti hingga Pelaku Bisnis
Berikut adalah prospek kerja jurusan Agroteknologi: mulai dari Akademisi, Peneliti hingga Pelaku Bisnis.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

TRIBUNNEWS.COM - Program studi Agroteknologi merupakan program studi yang berfokus pada penguasaan kompetensi lulusan dalam bidang produksi tanaman yang produktif, berkualitas, dan efisien guna menghasilkan produk yang aman dan sesuai dengan keinginan konsumen/pengguna serta memiliki nilai tambah dan berdaya saing.
Perkuliahan di Jurusan ini akan mempelajari bagaimana cara mengelola suatu komoditas dari yang berbentuk bibit, hingga yang berbentuk hasil dan selanjutnya menjadi produk.
Lulusan Agroteknologi sangat dibutuhkan di Indonesia, terlebih kemajuan teknologi di masa kini sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pertanian.
Besarnya prospek kerja jurusan ini juga dipengaruhi oleh kondisi Indonesia yang merupakan negara agraris.
Baca juga: Prospek Kerja Lulusan Teknik Industri: Bidang Produksi, Logistik hingga SDM
Prospek Kerja Jurusan Agroteknologi
Berikut Tribunnews.com rangkum dari Gramedia, Ma'soem University dan Unpad.ac.id, prospek kerja jurusan Agroteknologi:
1. Akademisi
Menjadi akademisi atau dosen tentu bukanlah suatu masalah meski lulusan agroteknologi.
Hanya saja, untuk menjadi seorang dosen haruslah menyelesaikan program magister terlebih dahulu.
Seorang dosen atau akademisi ini biasanya digaji sebesar 5 juta dan akan terus meningkat sebanding dengan pengalaman dan prestasinya.
2. Peneliti
Dengan berbekal ilmu yang diperoleh semasa kuliah, mahasiswa lulusan agroteknologi dapat bekerja sebagai peneliti.
Profesi yang satu ini memang cocok bagi kalian yang merasa tertarik dengan riset dan hal-hal baru.
Gaji lulusan agroteknologi untuk seorang peneliti juga cukup besar yaitu mulai dari 7 juta rupiah atau bahkan lebih.
3. Konsultan Pertanian
Mahasiswa lulusan agroteknologi juga dapat bekerja sebagai konsultan pertanian.
Tugas konsultan pertanian sendiri adalah memberikan saran-saran yang dibutuhkan baik dalam sektor industri pertanian skala kecil maupun besar.
Profesi ini akan memberikan gaji sebesar 5 juta bagi kelas pemula dan akan terus meningkat untuk kelas yang lebih tinggi.
4. Bekerja di Sektor Industri
Bekerja di sektor industri juga dapat dipilih oleh mahasiswa lulusan agroteknologi.
Mereka dapat bekerja di industri pertanian berbekal ilmu dari mata kuliah agroteknologi yang diperolehnya semasa kuliah.
Untuk gajinya sendiri bisa mencapai hingga 5 juta rupiah atau lebih, tergantung dengan posisi yang ditawarkan.
5. Bekerja di Lembaga Pemerintah
Lulusan agroteknologi ternyata juga dapat bekerja di lembaga pemerintah.
Seperti misalnya, sebagai badan koordinasi survei, manajer pupuk dan pestisida, peneliti dan pengembangan pemerintah pusat, dan masih banyak lagi.
Umumnya, untuk tingkat pemula akan memperoleh gaji sebesar 5 juta rupiah dan bisa saja lebih.
6. Wirausahawan atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan;
7. Wirausahawan atau pelaku bisnis pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dan lain-lain;
8. Perkebunan-perkebunan baik pemerintah dan swasta;
9. Industri perbenihan, pupuk, pestisida, agro-chemicals nasional dan multinasional;
10. Kementerian pada pemerintah pusat dan berbagai badan dan pusat/balai penelitiannya (Penelitian dan Pengembangan/Litbang);
11. Pemerintahan Daerah (Pemda) provinsi dan kabupaten dengan dinas-dinas teknisnya;
12. Lembaga pembiayaan seperti bank-bank pemerintah dan swasta;
13. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional;
14. Badan Pertanahan Nasional (BPN);
15. Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.
(Tribunnews.com/Widya)