Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Kapitan Pattimura alias Thomas Matulessy, Pahlawan Maluku di Era Penjajahan Belanda

Sejarah Kapitan Pattimura alias Thomas Matulessy, pahlawan Maluku di era penjajahan Belanda (VOC). Pattimura meninggal di usia ke 34 tahun.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sejarah Kapitan Pattimura alias Thomas Matulessy, Pahlawan Maluku di Era Penjajahan Belanda
GStatic
Sejarah Kapitan Pattimura alias Thomas Matulessy, pahlawan Maluku di era penjajahan Belanda (VOC). Pattimura meninggal di usia ke 34 tahun. 

Untuk mengatasi kondisi yang semakin tak terkendali, rakyat mengadakan musyawarah dan menyetujui Pattimura sebagai kapten besar yang memimpin perjuangan.

Pattimura dikukuhkan sebagai "Kapitan Besar" dalam rapat upacara adat di Baileu negeri Haria pada 7 Mei 1817.

Setelah dilantik sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa orang pembantunya yang juga berjiwa ksatria, yaitu Anthoni Rhebok, Philips Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu.

Kapitan Pattimura bersama Philips Latumahina dan Lucas Selano melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede. 

Berita tentang jatuhnya benteng Duurstede ke tangan pasukan Pattimura dan pemusnahan orang-orang Belanda, menggoncangkan dan membingungkan pemerintah Belanda di kota Ambon.

Gubernur Van Middelkoop dan komisaris Engelhard mengutus militer yang besar ke Saparua di bawah pimpinan mayor Beetjes.

Ekspedisi tersebut kemudian disebut dengan ekspedisi Beetjes.

BERITA REKOMENDASI

Mengetahui hal tersebut, dengan segera Kapitan Pattimura mengatur taktik dan strategi pertempuran.

Pasukan rakyat sekitar seribu orang diatur dalam pertahanan sepanjang pesisir mulai dari teluk Haria, sampai ke teluk Saparua.

Pattimura bersama pasukannya berhasil mengalahkan Beetjes dan tentaranya. 

Setelah penyerbuan pertama, kelompok Pattimura mengadakan rapat besar di Haria pada tanggal 20 Mei 1817 untuk membulatkan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda.

Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut.


Proklamasi ini membangkitkan semangat juang yang mendorong tumbuhnya front-front pertempuran di berbagai tempat bahkan sampai ke Maluku Utara.

Kekalahan Pasukan Pattimura

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas