Ekstrakurikuler E-Sport Tanamkan Jiwa Kepemimpinan Pada Siswa
SMA Pangudi Luhur menjadi sekolah pertama di Jakarta yang bekerjasama dengan EAID dan memiliki ekskul E-sport.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO dan Founder Esport Academy ID (EAID) Arza Djatmika mengatakan ekstrakurikuler (ekskul) E-Sport dapat mengasah kepemimpinan dan tanggung jawab.
Dirinya berharap para siswa SMA tak hanya mahir bermain tapi mampu mengembangkan karakter menjadi pemimpin.
"Patokannya siswa bisa belajar leadership dari apa yang diberikan gamenya," ujar Arza melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/7/2022).
SMA Pangudi Luhur menjadi sekolah pertama di Jakarta yang bekerjasama dengan EAID dan memiliki ekskul E-sport.
Secara resmi SMA PL mempunyai tim esport yang akan bertanding di kejuaraan antar sekolah mendatang.
EAID merupakan wadah resmi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk mengembangkan anak sekolah untuk berkegiatan, belajar, dan berkompetisi di bidang esport.
Baca juga: Pengurus Besar E-Sports Indonesia Lantik 14 Pengurus E-Sport Tingkat Provinsi
"SMA PL jadi sekolah di Jakarta yang pertama ada ekskul e-sport PUBGM dan Mobile Legends," ujar Arza.
Sebagai sekolah di Jakarta yang pertama yang ada ekskul esport PUBGM dan Mobile Legends, Arza menilai kesempatan siswa SMA PL berkiprah di ajang international sangat besar.
"Semoga SMA PL bisa membuat sejarah baru untuk dunia Esport," Ungkap Arza.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA PL Agustinus Mulyono mengatakan kehadiran ekskul Esport bisa menjadi wadah bagi para siswa. Mulyono juga berharap minat dan bakat siswa bisa tersalurkan dalam Esports untuk mengejar prestasi.
"Sehingga bisa muncul atlet-atlet Esports baru yang berasal dari SMA Pangudi Luhur Brawijaya, " Kata Mulyono.
Mulyono ingin ekstrakurikuler Esports menjadi wadah siswa untuk belajar bergotong royong, berkolaborasi dan bekerja sama dalam tim.
Apalagi, kata Mulyono, semangat 'brotherhood' terus digaungkan para siswa sampai alumni.
"Semoga program ekstrakurikuler Esports bisa memberikan manfaat yang lebih besar untuk kedepannya," ungkap Mulyono.
Pengajar ekstrakurikuler SMA PL nantinya adalah pemain profesional (pro player) diantaranya Cahya Igustie Ragil dapat disapa juga dengan Exagon dan Frederic dengan nama sapaan Mirko.
Industri game saat ini bukan hanya permainan belaka melainkan sudah menjadi industri peluang untuk berkarir.
Peluang berkarir bukan hanya sebagai pro player, bidang lainnya yang menjadi peluang salah satunya sebagai komentator (caster), tim broadcaster, dan lainnya.
"Semoga dengan terjalin kerjasama antara SMA Pangudi Luhur dengan pihak Esports Academy ID dapat menciptakan atlet-atlet Esports yang dapat membanggakan Sekolah dan Negeri Indonesia pada masa yang akan datang," kata pelatih Esport dari EAID untuk SMA PL Cahya Igustie Ragil.