Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Al Firdaus World Class Islamic School Sukses Jadi Sekolah Internasional Terbaik di Solo Raya

Sekolah internasional, Al Firdaus World Class Islamic School sukses menjadi sekolah berskala international terbaik di Solo Raya.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Al Firdaus World Class Islamic School Sukses Jadi Sekolah Internasional Terbaik di Solo Raya
TribunSolo.com/Eka Fitriani
Siswa saat mempresentasikan project miliknya di Science Fair 2022 Elementary Al Firdaus, Kamis (9/6/2022). Sekolah internasional, Al Firdaus World Class Islamic School sukses menjadi sekolah berskala international terbaik di Solo Raya. 

Khususnya bagi siswa yang berada di pendidikan dasar (Playgroup, TK, SD) yang masuk ke dalam Primary Program.

Diketahui, sekolah yang beralamat di Jalan Yosodipuro Nomor 56, Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta tersebut memiliki empat jenjang pendidikan.

Mulai dari Play Group, TK, SD, SMP, hingga SMA.

PYP Coordinator Al Firdaus World Class Islamic School, Aris Ariyanti, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (12/9/2022). Al Firdaus World Class Islamic School berhasil menyandang predikat sekolah internasional terbaik di Solo Raya.
PYP Coordinator Al Firdaus World Class Islamic School, Aris Ariyanti, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (12/9/2022). Al Firdaus World Class Islamic School berhasil menyandang predikat sekolah internasional terbaik di Solo Raya. (TribunSolo.com/Eka Fitriani)

PYP Coordinator Al Firdaus World Class Islamic School, Aris Ariyanti berharap lewat program IB, siswa bisa mengeksplor semua lintas disiplin ilmu yang dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari.

Sehingga tidak menjadikan siswa ekspert di bidang tertentu, tapi lebih menjadikan siswa memahami konteks di kehidupan sehari-hari.

Saat siswa belajar, guru melakukan approach to teaching yakni pendekatan dalam mengajar.

Pembelajaran tersebut membuat cara belajar tak hanya satu arah yakni dari guru ke siswa.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, siswa akan diajak terlibat dalam proses pembelajaran yang berarti pembelajaran dengan 2 arah.

"Di sini sudah tidak ada lagi yang namanya guru ceramah nerangin lalu siswa disuruh mencatat," katanya.

"Guru di sini hanya sebagai fasilitator, yang artinya bukan satu-satunya sumber belajar," jelas dia.

Siswa sendiri diposisikan sebagai sumber belajar bagi lingkungannya, siswa bisa turut serta dalam sebuah diskusi, mengeksplore dan mencoba dalam prosesnya.

Sehingga dalam praktiknya, pembelajaran tersebut akan membuat siswa memiliki rasa ingin tahu karena dirinya belajar tanpa harus memiliki batasan materi.

"Siswa kami juga diberitahu malam sebelumnya, besok akan ada materi apa, sehingga saat datang ke sekolah tinggal memperdalam lagi learning by experience itu tadi," katanya.

"Pelajaran siswa bukan hafalan, namun kita buat agar relate di setiap pembelajarannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas