Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 135: Keberhasilan Daulah Abbasiyah
Berikut kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekeri kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 135.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM – Berikut kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 135.
Pada buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekeri kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 131-135 terdapat soal esai tentang Daulah Abbasiyah.
Siswa diminta untuk menjawab soal tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing.
Untuk itu, sebelum melihat kunci jawaban berikut, ada baiknya siswa dapat mengerjakan soal secara mandiri.
Artikel ini hanya digunakan untuk mengoreksi pekerjaan siswa yang sebelumnya sudah dikerjakan oleh siswa.
Berikut soal beserta jawaban buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekeri kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 135.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 131-135: Soal Pilihan Ganda
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 126: Runtuhnya Daulah Abbasiyah
1. Bani Abbas berhasil mengembangkan Daulah Abbasiyah setelah berhasil merebut kekuasaan dari Daulah Umayah. Mengapa mereka melakukan hal itu?
Jawaban:
Karena menilai para penguasa Bani Umayah telah berbuat sewenang-wenang terhadap kelompok- kelompok yang berseberangan, khususnya para pengikut Syiah.
Selain itu Bani Abbas berpikir bahwa mereka lebih berhak menjadi pemimpin umat Islam karena kedekatannya dengan garis keturunan dengan Nabi Muhammad saw.
2. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dunia. Bagaimana cara mereka melakukannya?
Jawaban:
Al-Mansur mulai membangun Baghdad pada tahun 762 M. Ia mempekerjakan sekitar 100 ribu arsitek, pengrajin, dan buruh yang didatangkan dari berbagai wilayah, seperti Syria (Suriah dan sekitarnya), Mesopotamia (Irak dan sekitarnya), dan daerah-daerah lain. Pembangunan Kota Baghdad berhasil diselesaikan dalam waktu empat tahun.
Setelah selesai, al-Mansur memberikan nama resmi kepada Kota Baghdad dengan sebutan Madīnat al-Salām (Kota Perdamaian).