Buku Nonfiksi: Pengertian, Jenis-jenis, dan Unsur Penulisan Buku Nonfiksi
Berikut penjelasan materi sekolah terkait pengertian, jenis-jenis, dan unsur penulisan pada Buku Nonfiksi.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah materi sekolah terkait pengertian, jenis-jenis, dan unsur penulisan pada Buku Nonfiksi.
Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi.
Namun dalam artikel ini kita akan membahas mengenai materi buku nonfiksi.
Buku nonfiksi berisi gagasan atau ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif.
Buku ini memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 277: Membandingkan Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi
Pengertian nonfiksi adalah karangan yang di buat berdasarkan hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau bisa juga kita sebut dengan fakta.
Hal ini menjelaskan bahwa nonfiksi merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi atau karya yang bersifat faktual.
Pengertian
Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif.
Dalam buku nonfiksi, membutuhkan pengamatan dan data dalam pembuatannya sehingga dapat dipertanggungjawabkan isinya.
Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya sehingga pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku tersebut.
Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data, maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta.
Buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
Biasanya, cerita-cerita nonfiksi melihat sebuah momentum atau kejadian yang penting dan menarik, kemudian diangkat kembali dengan mengutamakan nilai-nilai penting di dalamnya.
Baca juga: Unsur-unsur Surat Dinas, Lengkap dengan Ciri Kebahasaannya
Jenis-jenis Buku Nonfiksi
Cerita-cerita nonfiksi melihat sebuah momentum atau kejadian yang penting dan menarik, kemudian diangkat kembali dengan menonjolkan nilai-nilai penting di dalamnya.
Berikut beberapa jenis-jenis Buku Nonfiksi menurut isinya, yaitu:
1. Buku Biografi
Buku biografi merupakan buku yang berisi riwayat hidup seseorang, banyak yang kita temui tentang riwayat hidup pahlawan atau tokoh-tokoh berpengaruh.
Kemudian, buku itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang tersebut.
Buku biografi tentunya ditulis agar dapat menginspirasi para pembacanya.
2. Buku Literatur
Buku literatur merupakan buku yang memiliki fungsi untuk digunakan sebagai rujukan kajian keilmuan.
Buku literatur sering disebut diktat atau buku kuliah.
Biasanya, buku literatur sering ditulis berdasarkan penelitian.
Maka dari itu, buku ini sudah jelas memiliki kadar keilmiahan yang sangat tinggi.
Jadi, buku literatur ini sering ditulis oleh dosen atau peneliti.
3. Buku Motivasi
Buku motivasi merupakan buku yang berisi kajian psikologis untuk membangkitkan gairah atau semangat bagi para pembacanya.
Buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian keagamaan atau moral.
Biasanya buku ini sering ditulis oleh entrepreneur.
Tulisan-tulisannya merupakan kiat-kiat membagi semangat, setelah para entrepreneur ini mencapai satu titik keberhasilan setelah melewati proses yang panjang.
Dengan membaca buku motivasi, pembaca diharapkan mendapat energi baru untuk meneruskan hidup dan semangat untuk terus berkarya.
Baca juga: Informasi Tentang Jenis-jenis Cerita Fiksi: Jenaka, Mite, hingga Novel, Tema 8 Kelas 4 Halaman 17
Unsur Penulisan Buku Nonfiksi
1. Cover Buku
Cover buku menjadi salah satu unsur penulisan buku nonfiksi, karena dari cover mampu menarik minat pembaca.
Cover yang menarik minat pembaca adalah cover yang memiliki tampilan yang menarik, segar dan komunikatif.
2. Rincian Sub Bab Buku
Hal yang tidak boleh dilewatkan agar tulisan bukumu mendapat menarik perhatian penerbit buku adalah menyajikan sub bab yang menarik.
Sub bab yang baik dikemas dengan uraian yang menyeluruh dan mendetail, sehingga penerbit tahu keseluruhan isi buku yang ingin disampaikan oleh penulis.
Sebagian besar penulis buku nonfiksi ditolak penerbit karena tidak memiliki kejelasan isi dan kurang tersistematis.
3. Judul Sub Bab
Unsur penulisan buku nonfiksi yang lain adalah penulisan judul.
Judul yang dimaksud di sini di bagian sub bab.
Dalam satu sub bab, pastikan untuk memaparkan pesan sedetail mungkin dan semenarik mungkin.
Beberapa penulis pemula yang memulai menulis buku nonfiksi banyak yang hanya menuliskan permukaannya saja.
Biasannya, jika demikian akan memberikan kekecewaan ke pembaca, karena esensi dari buku adalah menjelaskan ulasan selengkap-lengkapnya, tidak hanya permukaannya saja.
4. Isi Buku
Seperti yang sudah disinggung di "sub bab" bahwa penulis buku nonfiksi itu berbeda dengan menulis artikel.
Menulis artikel, ulasan bisa saja singkat dan tidak mendalam.
Sementara menulis buku, maka isi yang disampaikan haruslah mendalam dan lengkap karena cakupan penyampaiannya lebih banyak.
5. Cara Menyajikan Isi Buku
Unsur buku nonfiksi yang disukai penerbit buku dari segi penyajian isi buku harus disesuikan dengan karakter penerbitnya.
Jika penerbit memiliki karakter jenis buku ajar, maka buku yang ditulis juga dikemas dengan bahasa yang baku dan ulasan yang baku pula.
Pastikan isi buku yang ditulis menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami oleh pembaca yang awam sekalipun.
6. Bahasa yang Digunakan
Maksud dari penggunaan bahasa yang baik adalah menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan, misalnya buku motivasi, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa yang membangun dan membangkitkan motivasi.
Sebaliknya, jika buku nonfiksi tersebut berupa buku ajar, maka bahasa yang digunakan dapat menggunakan bahasa akademis.
7. Sistematika Penulisan
Daya tarik buku tergantung dari sistematika penulisannya.
Sistematika yang runtut tentu akan membantu pembaca memahami pesan dan ilmu yang hendak disampaikan oleh penulis.
Adapun cara agar tulisan tersistematis, salah satunya dengan menguasai materi dan memiliki pengetahuan tentang tema tersebut.
Dengan pengetahuan yang banyak tentang hal tersebut, maka penulis dengan lincah membuat sudut pandang penulisan.
Pengambilan sudut pandang ini pula dipengaruhi oleh daya analisis dan sensitivitas si penulis.
Sumber:
Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2017 oleh Titik Harsiati dkk.
e-Modul Bahasa Indonesia Kelas X Membaca Buku Nonfiksi Tahun 2019 oleh Sunarti.
(Tribunnews.com/Latifah)