Perluas Akses Platform Pendidikan, Dana BOS Bisa Digunakan Sekolah Beli Paket Internet
Kemendikbudristek memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) seperti untuk membeli paket internet
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek, Hasan Chabibie mengatakan sekolah dapat menggunakan dana BOS untuk membeli paket Internet.
Sehingga, pihak sekolah dapat mengakses platform pendidikan yang membantu proses pembelajaran.
"Terkait pembelian internet, setahu saya BOS saat ini lebih longgar penggunaannya termasuk untuk operasional sekolah termasuk langganan internet segala macam," ucap Hasan di Pullman Hotel, Jakarta, Senin (13/3/2023).
"Jadi bisa digunakan untuk kuota internet. Sehingga mereka bisa mengakses sekian aplikasi tersebut di satuan pendidikan masing masing," tambah Hasan.
Baca juga: Kemendikbudristek Pastikan Data Siswa dan Guru di Platform Pendidikan Aman dari Kebocoran
Selain penggunaan dana BOS untuk penggunaan internet, Kemendikbudristek juga bakal memastikan penyediaan layanan jaringan bagi siswa dan guru di wilayah Indonesia Timur.
Beberapa wilayah di Indonesia Timur memiliki kesulitan dalam mengakses jaringan internet.
Hasan mengatakan Kemendikbudristek bakal bekerja sama dengan pihak BAKTI Kominfo untuk perluasan jaringan.
"Karena mereka yang mempunyai tugas terkait penetrasi akses. Insya Allah akan hadir dari BAKTI Kominfo, Insya allah mereka akan memberikan informasi terkait sebaran koneksi internet yang sudah digelar maupun titik-titik yang akan ditambah seiring dengan kebutuhan koneksi internet," ungkap Hasan.
Dirinya mengatakan publik membutuhkan platform digital pendidikan yang telah dibuat Kementerian.
"Dari tingkat penggunaan tersebut menunjukkan publik sangat membutuhkan layanan aplikasi ini," ujar Hasan.
Platform Merdeka Mengajar, kata Hasan, sudah digunakan oleh 2,6 juta guru di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk akun belajar.id sekitar 80 persen dari total guru se-Indonesia sudah menggunakan platform tersebut.