Mengenal Siklus Hidrologi, Proses Pergerakan Air dari Bumi ke Atmosfer dan Penjelasannya
Siklus Hidrologi, proses pergerakan air dari Bumi ke atmosfer hingga kembali lagi ke Bumi dan penjelasan setiap prosesnya. Ada lima proses.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Pengendapan adalah proses peleburan yang terjadi setelah kondensasi.
Curah hujan menggambarkan setiap air cair atau padat yang jatuh ke Bumi sebagai hasil kondensasi di atmosfer.
Curah hujan meliputi hujan, salju, dan hujan es.
Hujan adalah cara utama manusia menerima air tawar di bumi.
Rata-rata, dunia menerima sekitar 980 mm setiap tahun baik di lautan maupun daratan.
Baca juga: Apa itu La Nina? Fenomena Alam yang Menyebabkan Curah Hujan Tinggi, Sering Terjadi di Indonesia
5. Limpasan
Limpasan terjadi ketika ada curah hujan yang berlebihan dan tanah menjadi jenuh (tidak dapat lagi menyerap air), misalnya sungai dan danau yang merupakan hasil limpasan.
Ada beberapa penguapan dari limpasan ke atmosfer.
Penguapan menjadi satu-satunya cara air kembali ke atmosfer, jika air limpasan hanya mengalir ke danau, tanpa saluran untuk air mengalir keluar dari danau.
Ketika air menguap, kotoran atau garam tertinggal.
Penguapan limpasan ini ke atmosfer memulai siklus hidrologi lagi.
Sebagian air merembes ke dalam tanah dan masuk ke dalam air tanah hanya untuk ditarik ke dalam tanaman lagi agar terjadi transpirasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Siklus Hidrologi