TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) kelas 10 halaman 162 Kurikulum Merdeka.

Soal PKN kelas 10 halaman 162 Kurikulum Merdeka membahas materi pada Unit 5 Bagian 3, yaitu Belajar dari Kekayaan Tradisi.

Sebelum melihat kunci jawaban PKN kelas 10 halaman 162 Kurikulum Merdeka, siswa diharapkan dapat mengerjakan soal secara mandiri.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban PKN kelas 10 halaman 162 Kurikulum Merdeka.

Berikut ini kunci jawaban PKN kelas 10 halaman 162 Kurikulum Merdeka:

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 10 Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Aktivitas Belajar 2 Unit 5 Bagian 3

Uji Pemahaman

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tentang unit ini, jawablah pertanyaan berikut:

1. Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan penjelasan.

Contoh Jawaban:

Tidak pernah, karena masyarakat di lingkungan sekolah atau tempat tinggal saya saling menghargai keragaman yang ada.

Sehingga selama ini hampir tidak pernah ada diskriminasi di lingkungan sekitar saya.

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 10 Halaman 157 158 Kurikulum Merdeka, Uji Pemahaman Unit 4 Bagian 3

2. Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda. Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?

Jawaban:

Kenyataannya memang benar banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda. 

Hal tersebut kemungkinan karena kurangnya penerapan nilai-nilai penghargaan terhadap keragaman yang ada di Indonesia sehingga anak-anak muda cenderung lebih bangga dengan budaya barat.

Bahkan tak sedikit yang menganggap jika dirinya lebih keren jika mengagungkan budaya barat.

*) Disclaimer: 

- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)