Kemenag: Transformasi Digital Dorong Produktivitas Pembelajaran di Madrasah
inisiatif Google for Education, Lenovo Indonesia, dan Dugi ini akan membantu para siswa menjadi lebih baik dan produktif dalam belajar.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Kementerian Agama, Moh. Isom, menilai transformasi digital perlu diterapkan pada pendidikan madrasah.
Dirinya mengungkapkan Kemenag selama ini memprioritaskan program transformasi digital di madrasah.
"Transformasi digital adalah salah satu prioritas Kementerian Agama, termasuk membuat pelayanan pendidikan yang ada di bawah Kementerian Agama efisien dan efektif. Jadi transformasi di Al-Mukhlisin ini selaras dengan visi Pak Menteri," ujar Isom melalui keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Isom dalam Visitasi Evaluasi Perkembangan Transformasi Digital Madrasah Berbasis Google for Education.
Menurutnya, inisiatif Google for Education, Lenovo Indonesia, dan Dugi ini akan membantu para siswa menjadi lebih baik dan produktif dalam belajar.
"Kami berharap program transformasi digital ini bisa diterapkan oleh madrasah-madrasah lainnya," ucap Isom.
Transformasi digital yang diusung Google for Education dan Lenovo Indonesia beserta PT Duta Digital Informatika (Dugi) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mukhlisin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dinilai berhasil memberikan dampak nyata.
"Ketika mengadakan ujian, biasanya banyak dana yang kami keluarkan untuk penggandaan soal. Dengan memakai solusi dari Google for Education, seperti Google Form, kami menjadi sangat irit. Kemudian setelah dikumpulkan, kami biasanya butuh dua minggu untuk mengoreksi. Sekarang, kami hanya butuh beberapa jam saja," kata Toyib, Kepala MTs Al-Mukhlisin.
Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Husli Basrin, mengungkapkan hal ini bisa menepis kekhawatiran terhadap penggunaan teknologi, seperti akses yang tidak terkontrol pada informasi dan keamanan.
Dirinya mengatakan teknologi bisa diatur sehingga tetap aman bagi siswa.
"Kehadiran teknologi akan memungkinkan personalisasi dalam pembelajaran sehingga setiap siswa bisa mencapai potensi maksimalnya,” katanya.
Sementara itu, General Manager Lenovo Indonesia, Budi Janto, mengatakan pembekalan sekolah dengan alat dan solusi yang tepat akan memberikan dampak positif bagi siswa dan guru.
Baca juga: Sambut Metaverse, Lenovo Rilis Headset Thinkreality VRX
"Kami percaya bahwa transformasi sistem pendidikan sangat penting untuk pengembangan masyarakat," kata Budi.
Google for Education dan Lenovo Indonesia memberikan 111 unit Lenovo Chromebook sejak Oktober 2022.
Sejumlah 90 unit diperuntukkan untuk para siswa, sementara 21 unit lainnya digunakan oleh para guru.