Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Makkah: Sembunyi dan Terang-Terangan
Berikut strategi dakwah Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW di Makkah, terbagi menjadi dua bagian yaitu sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak strategi dakwah Rasulullah atau Nabi Muhammad SAW di Makkah dalam artikel ini.
Mengutip laman cendikia.kemenag.go.id, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah di Makkah selama kurang lebih 13 tahun.
Sebelum datangnya Islam, sebagian besar masyarakat Makkah menyembah berhala, patung-patung dari tanah liat, batu-batu besar, dan benda-benda tertentu yang dianggap dapat menjadi perantara kepada Allah Swt.
Adapun berhala yang paling banyak disembah dan dianggap dapat mewakili Tuhan oleh masyarakat Makkah pada kala itu adalah Latta, ‘Uzza, H]ubal, dan Manat.
Nabi Muhammad SAW kemudian melakukan dakwah di Makkah dengan berfokus pada pembenahan aspek keimanan.
Strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah terbagi menjadi dua bagian, yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Baca juga: Mengenal Sholat Sunnah dan Wajib Lima Waktu Sesuai Tuntunan Rasulullah Saw
Berikut penjelasan mengenai strategi dakwah Rasulullah di Makkah:
1. Sembunyi-sembunyi
Rasulullah SAW menyampaikan dakwah Islam dan memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat Mekah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun.
Nabi Muhammad SAW mengajak masyarakat Makkah untuk tidak menyembah berhala.
Meskipun saat itu banyak yang menolak agama Islam, tetapi Rasulullah SAW tetap gigih dalam berdakwah.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan Rasulullah SAW telah membawa beberapa orang memeluk agama Islam, yang lebih terkenal dengan al-Sabiqun al-Awwalun, antara lain yakni Khadijah, ‘Ali bin Abi Talib, Abu Bakar, Usman bin ‘Affan, ‘Abd al-Rahman bin ‘Auf, Zaid bin Harisah, Zubair.
2. Terang-terangan
Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara terang-terangan setelah menerima wahyu dari Allah Swt. yang berupa Q.S. al-Hijr/15 ayat 94.