Keanekaragaman Hayati: Penjelasan dan 3 Tingkatannya
Simak penjelasan mengenai keanekaragaman hayati dan 3 tingkatannya, tingkat gen, jenis, dan ekosistemnya
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian mengenai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman merupakan keberagaman yang ada pada makhluk hidup.
Seperti halnya ekosistem, spesies, maupun gen di suatu tempat yang pada dasarnya menunjukkan keadaan bermacam-macam adanya perbedaan.
Perbedaan ini juga bisa meliputi ukuran, bentuk, jumlah, maupun tekstur.
Sedangkan, untuk hayati sendiri artinya sesuatu yang hidup.
Jika disimpulkan bahwa keanekaragaman hayati merupakan keberagaman mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.
Baca juga: 3 Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi yang Tidak Tepat: Pencemaran Air, Laut, dan Udara
Dikutip dari Buku IPA Kelas 10 SMA, Keanekaragaman hayati juga biasa disebut dengan Biodiversitas yang merupakan tingkat yang ada di dalam bumi dan hal ini menjadi patokan atau ukuran dalam penentu kesehatan bumi.
Diketahui, Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub.
Keanekaragaman hayati sendiri memiliki tiga tingkatan, yakni:
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman yang ada dalam satu spesies.
Seperti halnya seperti pisang susu dan pisang tanduk. Meskipun sama-sama merupakan pisang, tetapi bentuk, ukuran dan rasa pisang-pisang tersebut beranekaragam.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang terjadi antar spesies.
Seperti contohnya pada buah pisang yang memiliki beberapa asal spesies yang berbeda.
Hal tersebut seperti pisang klutuk, pisang mas, dan pisang raja. Meskipun ketiga-tiganya merupakan tanaman pisang, akan tetapi mereka berasal dari spesies yang berbeda.
Masing-masing spesies pisang tersebut memiliki perbedaan bentuk buah, ukuran buah dan rasa buah.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari.
Dengan sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi pula.
Seperti halnya di Indonesia dengan bentang alamnya yang luas, memiliki beberapa ekosistem, seperti hutan hujan tropis, hutan bakau dan sabana. Hutan hujan tropis dihuni oleh tumbuhan yang beranekaragam mulai dari yang berukuran kecil hingga pohon besar.
Selain itu di hutan hujan tropis juga hidup beranekaragam hewan. Hutan bakau terletak di rawa atau pinggir pantai dan hanya ditumbuhi oleh tanaman mangrove.
Hewan yang biasanya hidup di hutan mangrove ini adalah ikan dan burung laut.
Sedangkan sabana adalah wilayah yang didominasi oleh tanaman jenis rumput, hewan yang hidup di dalamnya juga cenderung mamalia kecil dan burung.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)