Gejala Alam Biotik dan Abiotik dalam Ekosistem: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Gejala alam biotik dan abiotik membentuk sebuah ekosistem di Bumi. Berikut ini pengertian, jenis, dan contoh gejala alam biotik dan abiotik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS

Bakteri bertindak sebagai pengurai, memecah organisme mati untuk melepaskan nutrisi.
Bakteri juga berfungsi sebagai makanan bagi organisme lain.
Baca juga: Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya
Gejala Alam Abiotik
Kebalikannya dari gejala alam biotik, gejala alam abiotik ini merupakan faktor tak hidup atau benda mati yang membentuk ekosistem.
Berikut ini beberapa contoh gejala alam abiotik.
1. Suhu atau Temperatur

Sebagian besar organisme membutuhkan kisaran suhu yang relatif stabil.
Perubahan suhu berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup dalam ekosistem.
Biasanya, perubahan suhu dapat terjadi secara alami, karena bintik matahari, perubahan pola cuaca, atau naiknya permukaan laut.
Perubahan suhu juga dapat bersifat buatan, seperti pada pembuangan menara pendingin, pelepasan air dari bendungan atau efek beton (beton menyerap panas).
2. Air

Air merupakan salah satu komponen kunci untuk fotosintesis dan merupakan pengganti dalam sel.
Selain itu, air juga berfungsi sebagai lingkungan hidup bagi makhluk air.
Dengan demikian, perubahan kuantitas dan kualitas air berdampak pada sistem kehidupan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.