Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyebab Perubahan Lingkungan: Alih Fungsi Lahan, Penggunaan Freon, Aktivitas Kendaraan Bermotor

Simak aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan seperti efek rumah kaca yang menyebabkan menumpuknya atmosfer bumi seperti gas CO2.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Penyebab Perubahan Lingkungan: Alih Fungsi Lahan, Penggunaan Freon, Aktivitas Kendaraan Bermotor
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kendaraan melintas di jalanan - Simak aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan, seperti efek rumah kaca yang mengakibatkan menumpuknya atmosfer bumi seperti gas CO2. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak aktivitas manusia yang mengakibatkan perubahan lingkungan.

Perubahan lingkungan ini merupakan salah satu akibat dari peristiwa efek rumah kaca.

Efek rumah kaca tersebut, menumpuk pada atmosfer bumi seperti gas Co2.

Lantas, apa saja aktivitas manusia yang menghasilkan efek rumah kaca seperti halnya karbon dioksida (Co2)?

- Kegiatan Terkait Alih Fungsi Lahan

Dikutip dari Buku IPA SMA Kelas 10, manusia tidak menyadari bahwa telah melakukan berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Salah satu aktivitas manusia yang berdampak buruk adalah alih fungsi lahan.

Seorang petani merawat tanaman di kebun dengan latar samping spanduk berukuran besar bertuliskan
Seorang petani merawat tanaman di kebun dengan latar samping spanduk berukuran besar bertuliskan "KBU Sekarat" yang dipasang pegiat lingkungan dari Walhi Jabar dan masyarakat Punclut di kawasan Punclut, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (25/4/2019). Pemasangan spanduk dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April lalu itu, sebagai bentuk keprihatinan warga di Kawasan Bandung Utara (KBU) yang telah banyak mengalami alih fungsi lahan sekitar 40 hektar atau 70 persen dari kawasan tersebut. (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Mekanisme Terjadinya Efek Rumah Kaca, Beserta Penjelasan Para Ahli

Berita Rekomendasi

Alih fungsi lahan khususnya hutan selain mengurangi habitat hewan dan tumbuhan, juga mengganggu keanekaragaman hayati ternyatamemiliki andil dalam peningkatan suhu dunia.

Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara yang paling umum, yaitu membakar lahan hutan.

Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah kaca (Co2) dan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, pembalakan liar yang marak terjadi belakangan ini juga ikut andil dalam pengurangan populasi pohon di hutan.

Pembalakan liar merupakan kegiatan pemanenan pohon hutan, pengangkutan, serta penjualan kayu maupun hasil olahan kayu yang tidak sah dan tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Kegiatan ini sering tidak terkendali dan tanpa disadari populasi tanaman yang menyumbang gas O2 dan penyerap Co2 berkurang.

Seperti yang telah dipelajari, gas C2 merupakan salah satu gas efek rumah kaca.

Semakin tinggi gas efek rumah kaca maka semakin panas suhu bumi. 

- Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari

Freon adalah nama dagang dari senyawa klorofluorokarbon.

Senyawa ini mengandung 3 jenis atom dari unsur klor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Klorofluorokarbon sering ditulis dan disebut sebagai CFC.

Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar.

Pembuatan freon berkembang sejak tahun 1930 namun karena menimbulkan penipisan ozon, membentuk lubang pada ozon di atas wilayah Antartika, dan meningkatkan efek rumah kaca maka melalui Perjanjian Montreal yang dibuat oleh PBB pada tahun 1987 penggunaan Freon dibatasi.

- Aktivitas Kendaraan Bermotor

Data dari Badan Pusat Statistik, menunjukkan pada tahun 2019 populasi seluruh kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 133 juta unit atau terjadi peningkatan jumlah kendaraan sebesar 5,3 persen.

Akibat aktivitas kendaraan bermotor meningkat, maka emisi gas buang hasil reaksi pembakaran juga meningkat sehingga menyebabkan pencemaran udara terutama di perkotaan yang mencapai angka 70 persen.

Gas-gas buang hasil reaksi pembakaran mengandung gas nitrogen oksida (NOx), gas sulfur dioksida (SO2), gas karbon monoksida (CO), gas metana (CH4), dan pencemar partikulat berupa hidrokarbon dan logam timbal.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas