Kemendikbud: Program Pendidikan Kesetaraan Telah Bantu Masyarakat Mengakses Pendidikan Formal
Program pendidikan kesetaraan terdiri dari 3 paket, yakni Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA/SMK.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan program pendidikan kesetaraan dapat membantu masyarakat yang memiliki kesulitan dalam mengakses pendidikan formal.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Suharti saat acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) bersama UNESCO.
Ia menjelaskan, program pendidikan kesetaraan ini terdiri dari 3 paket, yakni Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA/SMK.
Baca juga: Majukan Pendidikan Tak Sekadar Soal Anggaran, Tapi Perlu Tingkatkan Kompetensi Guru dan Kurikulum
Tiga paket tersebut telah diakui secara nasional, dan dapat digunakan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan formal/reguler.
Dengan adanya program pendidikan kesetaraan ini, Kemendikbud berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Di depan UNESCO, Suharti mengatakan program pendidikan kesetaraan ini telah membantu banyak masyarakat untuk belajar dan mengejar pendidikan terutama bagi mereka yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
Membahas soal pendidikan dan lifelong learning, Suharti mengungkapkan pentingnya bagi masyarakat untuk terus belajar dan upgrade skill sampai usia lanjut.
Bicara soal pendidikan dan keahlian tentu berbeda, keduanya memiliki 'kamar' masing-masing.
Pendidikan biasanya didapatkan melalui sekolah formal. Sedangkan keahlian didapat melalui pelatihan-pelatihan atau kursus luar sekolah.
Lantas, apa hubungannya dengan Prakerja?
Suharti mengakui, bahwa pendidikan kesetaraan memang program lama.
Program ini lahir sebagai upaya pemerintah untuk membatu anak-anak yang tidak memungkinkan mengakses pendidikan formal karena berbagai keterbatasan.
"Program paket A, B, dan C itu program yang sudah lama sekali dari tahun 80-an. Waktu itu kita tahu bahwa ada anak yang tidak mungkin masuk ke pendidikan formal karena berbagai keterbatasan," kata Suharti kepada wartawan dalam konferensi pers dikutip dari TribunnewsJakarta, Selasa (4/7/2023) di Grand Hyatt, Bali.
Suharti menyampaikan program pendidikan kesetaraan dengan Prakerja memang berbeda.
Paket A, B dan C itu merupakan pendidikan alternatif yang memiliki kurikulum pencapaian.
Sedangkan program Prakerja konsentrasi pada keterampilan-keterampilan yang bermanfaat di dunia kerja.
"Hubungannya dengan Prakerja, (memang) agak berbada. Kalau Prakerja memang khusus untuk keterampilan-keterampilan kerja. Sedangkan untuk paket ABC itu ada kurikulum nasionalnya," terang Suharti.