Macam-macam Diksi dalam Teks Puisi: Majas, Citraan, Kata Konkret, dan Konotatif
Berikut macam-macam diksi dalam teks puisi, sehingga menghasilkan karya yang indah, serta memunculkan efek dan makna tertentu.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
- Majas hiperbola: majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan hingga terdengar tidak masuk akal.
- Majas alegori: majas yang membandingkan dua obyek dengan menggunakan kata-kata kiasan.
- Majas metonimia: menggunakan sebuah merek dagang untuk menggambarkan sesuatu hal dalam kalimat.
- Majas Pars Pro Toto menggunakan sebagian unsur dari suatu obyek untuk menunjukkan dan menggambarkan keseluruhan bagian dari obyek tersebut.
- Majas totem pro parte adalah kebalikan dari majas pars pro toto.
- Majas eufimisme digunakan untuk menggantikan istilah kasar atau kurang etis agar lebih terdengar halus dan sopan.
- Majas litotes merupakan salah satu majas pertentangan yang digunakan sebagai kiasan guna merendahkan diri.
- Majas paradoks menggunakan gaya bahasa kiasan untuk membandingkan suatu fakta dengan sesuatu yang sangat berkebalikan.
- Majas retorika adalah berbentuk kalimat tanya.
- Majas aliterasi adalah salah satu jenis majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada setiap awal kata untuk memberi penegasan pada kalimat.
- Majas ironi termasuk majas sindiran yang menggunakan gaya bahasa sindiran untuk menyembunyikan fakta dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan.
- Majas sarkasme memiliki gaya bahasa berupa sindiran yang lebih kasar.
Baca juga: Cara Menulis Teks Eksposisi Hasil Penelitian yang Bertanggung Jawab
2. Pengimajian atau Citraan
Pengimajian atau citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembacanya.