Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Macam-macam Diksi dalam Teks Puisi: Majas, Citraan, Kata Konkret, dan Konotatif

Berikut macam-macam diksi dalam teks puisi, sehingga menghasilkan karya yang indah, serta memunculkan efek dan makna tertentu.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
zoom-in Macam-macam Diksi dalam Teks Puisi: Majas, Citraan, Kata Konkret, dan Konotatif
Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X
Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono - Berikut macam-macam diksi dalam teks puisi, ehingga menghasilkan karya yang indah, serta memunculkan efek dan makna tertentu. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut macam-macam diksi dalam teks puisi.

Para penulis puisi terbaik yang telah menghasilkan banyak karya berkualitas yang mengandung macam-macam diksi.

Penulis puisi yang baik selalu menggunakan pilihan diksi sehingga menghasilkan karya yang indah.

Setiap kata dalam puisi dipilih dengan cermat oleh penyair dengan berbagai pertimbangan.

Hal tersebut bertujuan memunculkan efek dan makna tertentu.

Penyair sering menggunakan gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif untuk mendukung makna puisi yang ingin disampaikannya.

Baca juga: Cara Menulis Biografi Secara Logis dan Kreatif, Gunakan Sumber Rujukan yang Jelas

Simak macam-macam diksi dalam teks puisi, mengutip Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X.

Berita Rekomendasi

1. Majas (gaya bahasa)

Majas atau gaya bahasa merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya.

Untuk lebih memahami majas atau gaya bahasa dalam puisi, cobalah berlatih menganalisis majas dalam pembacaan teks puisi.

Macam-macam majas atau gaya bahasa dalam puisi yaitu:

- Majas metafora: majas yang membandingkan dua obyek berbeda tetapi obyek tersebut memiliki kemiripan.

- Majas personifikasi: menggunakan benda mati untuk mengungkapkan analogi perbandingan.

- Majas asosiasi: gaya bahasa yang membandingkan dua obyek berbeda, tetapi dianggap sama dengan memberi kiasan berupa kata sambung “bagaikan”, “seperti”, “selayaknya”, dan “bak”.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas