Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 44 45 46 47 Subtema 2 Pembelajaran 1: Pertempuran Surabaya
Inilah kunci jawaban buku tematik tema 2 kelas 6 SD halaman 44, 45, 46, 47 subtema 2 pembelajaran 1: peta pikiran Pertempuran Surabaya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Buku Tematik tema 2 kelas 6 SD halaman 44, 45, 46, dan 47 subtema 2 pembelajaran 1.
Sejumlah tugas terdapat pada buku Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 6 Kelas 6 SD halaman 44, 45, 46, 47 Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.
Pada halaman 45, siswa kelas 6 SD diminta mengisi peta pikiran berdasarkan bacaan Pertempuran Surabaya.
Dalam Buku Tematik kelas 6 SD Tema 2 yang berjudul Persatuan dalam Perbedaan, ada beberapa pembelajaran yang bisa dikerjakan.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 40 41 42 Pembelajaran 6: Pengibar Sang Saka Merah Putih
Inilah soal dan kunci jawaban buku tematik tema 2 kelas 6 halaman 44, 45, 46, 47 subtema 2 pembelajaran 1:
Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 44
Bacalah teks berikut dalam hati!
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia ternyata masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari gangguan bangsa asing yang datang, seperti dari Pemerintahan Belanda.
Pasukan Belanda kembali datang ke tanah air. Kedatangan ini disambut dengan berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran di berbagai daerah antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris.
Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah?
Jawaban: Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah dengan melakukan perlawanan di beberapa daerah.
Misalnya pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Saat itu, Sekutu memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah dan memberikan persenjataan mereka.
Ultimatum tersebut diacuhkan oleh rakyat Surabaya.