Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 127 Kurikulum Merdeka

Simak kunci jawaban materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 127, disertai materi, soal, dan juga penjelasannya berikut ini.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 127 Kurikulum Merdeka
Tangkapan Layar Buku
Cover Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 127. Simak kunci jawaban materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 127, disertai materi, soal, dan juga penjelasannya berikut ini. 

Namun apabila manusia sudah berusaha keras untuk memiliki keturunan, tetapi belum terwujud, langkah yang seharusnya dilakukan manusia tersebut adalah berdoa dan pasrah kepada Tuhan.

Bukan hanya pada hikayat, pada zaman sekarang pun manusia harus bekerja keras untuk memperoleh apa yang dicita-citakannya, dan pada saat yang sama ia harus rajin berdoa kepada Tuhan.

2. Nilai dalam hikayat: Terdapat nilai agama dan edukasi yaitu ketika Khojan Maimun mengaji.

Nilai agama dan edukasi tersebut masih relevan dengan kehidupan saat ini, namun sangat jarang masyarakat yang melakukannya.

Tesis/pernyataan sikap: Hingga saat ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Ada orang tua yang menghendaki anaknya menguasai ilmu modern sekaligus ilmu agama.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 35, 36 Kurikulum Merdeka: Jelajah Kata Teks Tabu

Pengembangan dalam teks eksposisi:

Berita Rekomendasi

Pendidikan yang dilaksanakan oleh Khoja Maimun dengan mengaji di berbagai tempat hingga usia lima belas tahun merupakan upaya dari orang tua Khoja Maimun demi kesuksesan anaknya.

Pada zaman sekarang, ada orangtua yang mengirimkan anaknya ke tempat pendidikan agama (pesantren), sekaligus memberi bekal ilmu modern kepada anak-anak mereka.

3. Nilai dalam hikayat: Terdapat nilai budaya yaitu perjodohan.

Nilai kebudayaan ini sudah sangat jarang terjadi di kehidupan saat ini, sebagian besar anak  memilih jodohnya sendiri.

Tesis/ pernyataan sikap: Meskipun kebudayan modern membebaskan manusia bertingkah semaunya, namun perjodohan masih relevan dilakukan pada zaman sekarang.

Pengembangan dalam teks eksposisi:

Meskipun kebudayaan modern membebaskan manusia sehingga bisa bertingkah semaunya, namun perjodohan masih relevan dilakukan pada zaman sekarang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas