Di Era Keterbukaan Informasi, Mahasiswa Lebih Tepat Disebut Pembelajar Aktif Bukan Peserta Didik
Akibat perubahaan ini, kata dia perguruan tinggi perlu melakukan transformasi sesuai kebutuhan mahasiswa dan sudah butuh wahana belajar yang berbeda.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era keterbukaan informasi dan memasuki era artificial intelligence, mahasiswa sudah metamorfosa.
Bila selama ini mahasiswa disebut peserta didik dan sumber informasinya dari pendidik yaitu dosen dan guru, tapi sekarang mungkin lebih cocok mereka disebut pembelajar aktif.
"Seorang pembelajar aktif artinya mahasiswa bisa punya akses untuk belajar mandiri," kata Direktur Ciputra Pendidikan, Denny Bernardus MM, di sela-sela ground breaking pembangunan gedung Universitas Ciputra Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2024).
Akibat perubahaan ini, kata dia perguruan tinggi perlu melakukan transformasi sesuai kebutuhan mahasiswa dan sudah butuh wahana belajar yang berbeda.
"Kalau tidak akomodir ini nanti lulusannya akan menjadi prematur masuk industri yang sudah berevolusi," katanya.
Baca juga: Organisasi Keagamaan Curhat ke Komisi X DPR soal Meroketnya UKT: PTN Seperti Perusahaan
Dikatakannya, Univeritas Ciputra Jakarta mengakomodir sebuah model Project based yang banyak integrasi dengan industri dan juga integrasi artificial intelligence di kurikulum yang outputnya diharapkan adalah alumni yang sudah menjadi power user artificial intelligence apapun bidang mereka.
Lulusan UC Jakarta dipersiapkan mampu berbicara bernegosiasi dengan klien, melakukan analisa industri, melakukan inovasi bisnis karena mereka sudah punya portfolio sudah pernah melakukan bukan cuman level tau teori cara melakukannya tapi tidak pernah ada bukti pengalaman pernah melakukan.
“UC Jakarta juga mempersiapkan program Global Classroom yaitu mahasiswa nanti bisa memilih untuk belajar dari praktisi praktisi dunia misalkan belajar bisnis dan masak menggunakan modul belajar dimana yang memberikan pembelajaran adalah master chef michelin star tingkat dunia.
Atau misalkan lagi belajar negosiasi dari praktisi FBI yang sudah puluhan tahun menjadi hostage negosiator atau ahli negosiasi FBI untuk terorisme,” kata Denny.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 Sampai Kapan? Ini Jadwal dan Tata Cara Daftarnya
Campus Director Winarto Poernomo memaparkan, sistem pembelajaran akan banyak integrasi antara dunia pengetahuan dan prakteknya, hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya mengetahui tapi juga menjadi pelaku selama kuliah.
“Garis masa depan mahasiswa sudah dijalankan saat masa berkuliah bukan setelah lulus kuliah. Misalkan di salah satu jalur sukses yang diusung adalah jalur sukses startup business, maka sudah dari awal kuliah arahnya jelas bahwa dia akan banyak melakukan kegiatan-kegiatan itu termasuk juga diajak membuka prototype bisnisnya secara ekonomis dan hemat,” papar Winarto.
Sedangkan, kata dia pengalaman di industri dimulai dari saat mahasiswa mengikuti masa orientasi dan lanjut ke semester 1 sampai dia lulus dan ada 2 kategori pengalaman di industri yang diberikan yaitu yang pertama adalah sistem project based dimana mahasiswa mengerjakan satu paket tugas yang memberikan dia kesempatan berinteraksi lapangan di industri.
Yang kedua adalah upgrade dari model magang yang biasa kita tahu dan kami menyebutnya Project Based Internship dimana mahasiswa tidak hanya datang setiap hari di perusahaan kemudian menunggu perintah, melainkan mereka sudah punya agenda sendiri melakukan analisa dan ujungnya memberikan usulan inovasi yang sudah disepakati dulu di depan dengan supervisornya.
"Bahkan, untuk mahasiswa mahasiswa terpilih sudah disiapkan jalurnya untuk sambil kuliah bisa bekerja secara remote di luar negeri, jadi merasakan bagaimana kerja bersama orang singapore, hongkong, eropa,” katanya.
Baca juga: Anggota Komisi X DPR Cecar Nadiem Soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Kebutuhan Tersier
Eddy Yusuf,PhD, Direktur Akademik UC Jakarta, menjelaskan bahwa berbagai instansi kerjasama UC tentu mendukung pembelajaran makasiswa UC Jakarta dalam jejaring yang disebut three in one.
Artinya pertama jejaring dunia pendidikan yang sudah dimiliki UC dari 2005 kami berdiri semua akan diberikan ke mahasiswa, kedua adalah Ciputra Group sebagai network utama baik itu yang nasional dan internasional juga akan diberikan dan lapisan luar dari Ciputra Group, semua jejaring bisnis yang ada juga akan diberikan mulai dari perbankan, retail baik itu nasional maupun International.