Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Buku Tematik SD/MI Halaman 71 K13: Penyandang Cacat yang Sukses
Simak kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 Buku Tematik SD/MI Halaman 71 Kurikulum 2013: Penyandang Cacat yang Sukses
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini merupakan kunci jawaban Tema 1 Kelas 5 Buku Tematik SD/MI Halaman 71.
Pada buku pelajaran Tematik SD Tema 1 Kelas 5 Kurikulum 13 halaman 71, terdapat tugas latihan subtema 2, ayo membaca
Tugas yang tertera pada buku pelajaran Tematik Tematik SD Tema 1 Kelas 5 Kurikulum 13 halaman 71, meminta siswa untuk menuliskan ide pokok cerita masing -masing paragraf.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci jawaban buku pelajaran Tematik SD Tema 1 Kelas 5 Kurikulum 13 halaman 71, siswa terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut Kunci jawaban buku pelajaran Tematik SD Tema 1 Kelas 5 Kurikulum 13 halaman 71 k13 : : Penyandang Cacat yang Sukses
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Kurikulum 13 halaman 71
Ayo Membaca
Penyandang Cacat yang Sukses
Sidik lahir dengan kondisi yang memprihatinkan. Dia tak memiliki kedua kaki mulai dari pangkal paha. Boleh dibilang, tubuhnya hanya separuh. Sebelum menggunakan kursi roda, dia mengayunkan dua tangan guna menyeret tubuhnya untuk berjalan.
Meski tubuhnya tak sempurna, sejak kecil Sidik tidak pernah mau merepotkan orang lain. Ia selalu berusaha melakukan semua aktivitasnya sendiri. Dia juga tidak mau dipapah atau digendong.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Buku Tematik SD/MI Halaman 68 K13: Fungsi Tulang
“Saya tidak mau dikasihani orang. Saya ingin sukses bukan karena orang kasihan kepada saya, tetapi karena kerja keras saya,” katanya lugas.
Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tetapi tidak menghasilkan materi berarti, Sidik memilih keluar dan mencari pekerjaan lain. Dengan bekal ijazah diplomanya, dia diterima di sebuah perusahaan kontraktor sebagai staf personalia. Tapi belum lama dia bekerja, krisis moneter tahun 1998 menghantam dan perusahaannya terpaksa tutup. Maka, dimulailah periode Sidik menjadi pengangguran. Tetapi, dia tak mau lama-lama menganggur, Sidik mulai mengikuti berbagai kursus keterampilan yang diadakan oleh Pemda DKI bagi penyandang cacat. Salah satu kursus yang memikat perhatian Sidik ialah kursus membuat kerupuk dari singkong.
Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemda DKI sebesar satu juta rupiah. Bersama istrinya, Sidik kemudian memulai usaha membuat kerupuk dari singkong.
“Dulu belum ada merek, plastik pembungkusnya masih polos.” katanya.