Jawaban, Mengapa Pengelolaan Kinerja Guru di PMM Lebih Ringkas, Relevan dan Berdampak?
Mengapa pengelolaan kinerja guru di PMM bisa di katakan lebih ringkas, lebih relevan dan lebih berdampak? Berikut jawabannya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Mengapa pengelolaan kinerja guru di PMM bisa di katakan lebih ringkas, lebih relevan dan lebih berdampak?
Berikut adalah contoh jawaban soal Platform Merdeka Mengajar tahun 2024.
Contoh jawaban di artikel ini hanya berfungsi sebagai panduan bagi Bapak/Ibu Guru yang kesulitan ketika menjawab pertanyaan serupa di PMM.
Jawaban:
Sistem pengelolaan kinerja di Platform Merdeka Mengajar akan memudahkan guru untuk mendorong peningkatan kinerja yang relevan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Dengan adanya fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM, Guru dan Kepala Sekolah hanya perlu berfokus pada satu indikator berdasarkan capaian Rapor Pendidikan di satuan pendidikannya.
Guru dan kepala sekolah dapat melakukan tiga tahapan pengelolaan kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa pengelolaan kinerja guru di PMM bisa di katakan lebih ringkas, lebih relevan dan lebih berdampak, yakni:
1. Penggunaan Teknologi Digital:
- Akses dan Pelaporan yang Mudah: PMM menggunakan platform digital yang memungkinkan akses dan pelaporan kinerja guru secara lebih mudah dan efisien. Guru dapat mengisi laporan kinerja, mengikuti pelatihan, dan mendapatkan umpan balik secara langsung melalui aplikasi.
- Data Terintegrasi: Teknologi memungkinkan integrasi data yang lebih baik, sehingga memudahkan pemantauan dan evaluasi kinerja secara real-time. Hal ini membuat proses pengelolaan menjadi lebih ringkas dan cepat.
Baca juga: Jawaban, Bagaimana Pengelolaan Kinerja di PMM Berdampak dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran?
2. Pendekatan Berbasis Kompetensi:
- Kurikulum yang Disesuaikan: PMM mengadopsi kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini. Guru diberikan kebebasan untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kompetensi yang diinginkan.
- Pelatihan yang Terarah: Pelatihan dan pengembangan profesional yang ditawarkan oleh PMM disesuaikan dengan kebutuhan spesifik guru, sehingga lebih relevan dan tepat sasaran.
3. Evaluasi yang Berbasis Bukti:
- Umpan Balik Langsung: Guru mendapatkan umpan balik langsung dari pengawas atau mentor, yang membantu mereka untuk segera memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Hal ini membuat evaluasi lebih bermakna dan berdampak.
- Penilaian Kinerja yang Objektif: Penggunaan alat evaluasi berbasis data memastikan bahwa penilaian kinerja guru lebih objektif dan adil.
4. Peningkatan Keterlibatan dan Motivasi Guru:
- Pemberdayaan Guru: PMM menekankan pemberdayaan guru dalam proses pengajaran, memberikan mereka lebih banyak kebebasan dan tanggung jawab. Ini meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja.
- Pengakuan dan Penghargaan: Program ini juga memberikan pengakuan dan penghargaan kepada guru yang berprestasi, yang dapat meningkatkan semangat kerja dan dedikasi mereka.
5. Fokus pada Pembelajaran Aktif dan Kreatif:
- Pendekatan Pembelajaran yang Inovatif: PMM mendorong penggunaan metode pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif, seperti proyek berbasis pembelajaran dan penggunaan teknologi dalam kelas. Ini membuat pengajaran lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
- Pengembangan Profesional Berkelanjutan: Guru didorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui berbagai program pelatihan dan workshop yang disediakan, sehingga selalu update dengan perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan.
(Tribunnews.com, Widya)