Hadapi Era Revolusi Industri 5.0, Pakar Pendidikan Beberkan Tantangan dan Peluang
Transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam memperkuat komitmen kebangsaan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Bersamaan dengan hal tersebut DR. Capt. Marcellus Hakeng memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi digital.
“Sehingga pemuda dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui inovasi dan kewirausahaan, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendukung usaha kecil dan menengah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” paparnya.
Dengan begitu pemerintah, saran Hakeng Jayawibawa, harus mendukung inisiatif ini dengan kebijakan yang memfasilitasi ekosistem startup, memberikan insentif bagi inovator muda, dan mempromosikan kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
“Sehinga semakin jelas partisipasi aktif pemuda dalam tata kelola dan demokrasi digital juga sangat penting,” ucap Hakeng.
Ditambahkan olehnya bahwa pemuda juga memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan sosial melalui teknologi.
Mereka dapat mengembangkan solusi inovatif untuk masalah-masalah seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
Misalnya, aplikasi pendidikan yang dapat diakses secara luas dapat membantu meningkatkan literasi di daerah-daerah terpencil.
Lebih lanjut Marcellus Hakeng Jayawibawa menjelaskan bahwa menuju tahun 2045, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menjadi negara yang berdaya saing di tingkat global. Pemuda adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.
“Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi, memperkuat komitmen kebangsaan, dan menciptakan masyarakat yang inklusif. Kebijakan yang mendukung dan kolaborasi lintas sektor akan memastikan bahwa manfaat transformasi digital dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Capt. Marcellus Hakeng.